Mohon tunggu...
Firman
Firman Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti

Peneliti

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Filantropi di Sektor Kesehatan

30 November 2022   23:38 Diperbarui: 7 Desember 2022   20:07 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penanganan terhadap pasien paliatif menjadi isu penting di bidang kesehatan, perawatan paliatif diberikan pada pasien maupun keluarga yang menderita penyakit terminal, seperti penyakit kanker, HIV/AIDS dan penyakit kronis dengan komplikasi lainnya.

Betapa sangat memprihatinkan mereka yang tengah berjuang untuk hidup melawan penyakit yang diderita, terutama penyakit kaker, memang betul penyakit satu itu bagaikan srigala yang buas, dan bisa terjadi pada siapa saja, tak perduli itu anak yang masih usia balita maupun usia tua.

Berdasarkan data Global Burden of Cancer Study (GLOBOCAN) dari World Health Organization, bahwa jumlah kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai sekitar 396.914 kasus, dan jumlah total kematian sebesar 234.511 kasus, artinya tingkat kematian pada kasus tersebut sekitar hampir 60%.

Masalah yang mereka dialami begitu kompleks, tidak hanya masalah kesehatan fisik seperti (nyeri dan luka yang semakin hari makin meluas), juga masalah psikologis (stress dan depresi), sosial (stigma, diskriminasi dan timbulnya perasaan malu akibat kondisi penyakit yang dialami, juga masalah ekonimi) dan spiritual.

Oleh karena itu dibutuhkan perawatan paliatif yang holistik, untuk membantu meringankan penderitaan yang mereka alami. Kesehatan dunia (WHO) telah merekomendasikan perawatan paliatif dalam rangka meningkatkan kualitas hidup baik bagi pasien maupun keluarga.

Perawatan paliatif bagi penderita penyakit kronis memerlukan pendekatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, yaitu pendekatan multidisiplin yang terintegrasi antara dokter, perawat, fisioterapis, petugas sosial medis, psikolog, ahli gizi, rohaniawan, relawan, serta profesi lain, selama pasien menjalani proses pengobatan.

Perjalanan panjang seorang pasien berjuangan melawan penyakit kronis menyisakan persoalan yang sangat berat, yaitu masalah finansial. Kondisi fisik yang lemah dan sakit-sakitan pasien sering dihadapkan pada masalah biaya perawatan, dan tentunya menjadi beban bagi keuarga. Biaya perawatan yang terbilang cukup besar yang dijalani dalam waktu lama telah menguras harta benda yang dimiliki.

Akibatnya banyak dari mereka memilih menunda perawatan di Rumah sakit lantaran tidak memiliki biaya pengobatan, yang justru menyebabkan kondisi kesehatan mereka semakin menurun. Kondisi semacam ini tentu memilukan hati kita semua, mengingat BPJS belum sepenuhnya dapat menanggung biaya pengobatan yang harus dibayar.

Ilustrasi diadaptasi dari Lotus Care
Ilustrasi diadaptasi dari Lotus Care

Berbagai upaya telah dilakukan untuk membantu pasien sepertinya adanya dukungan sosial, yang bersumber dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman dan tenaga kesehatan maupun pemerintah. Dukungan sosial marupakan salah satu aspek sangat penting pagi pasien, agar mereka tidak merasa sendirian dalam mengatasi permasalahan yang dialami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun