Kesadaran terhadap manfaat pertolongan pertama pada kecelakaan di Indonesia sangat kurang. Saat terjadi kecelakaan motor di sekitar, masyarakat cenderung diam, meramaikan, melihat saja, atau bahkan mengambil video tanpa seizin korban. Bahkan tidak jarang masyarakat memberikan pertolongan pertama yang tidak tepat. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan yang fatal dan memperburuk situasi korban. Sepanjang periode Januari 2022 hingga 13 September 2022 lalu, dari laporan pihak Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri), tercatat 94.617 kasus laka lantas di wilayah Republik Indonesia. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 34,6 persen dibandingkan tahun 2021 yaitu sebanyak 70.000 kasus kecelakaan (Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, 2023)
Anjuran dari International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies yang mengatakan bahwa mengadvokasi untuk pelatihan tentang tindakan pertolongan pertama merupakan dasar untuk mempertahankan kehidupan, dan pertolongan pertama harus menjadi bagian integral dari pendekatan pembangunan yang lebih luas (Prastyawati & Nindya: 2022) Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderita dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak benar dapat menyebabkan kecelakaan bahkan bisa terjadi kematian (Al-Fath, 2018).
Menurut Widiastuti & Adiputra (2022) edukasi P3K dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara memberikan pertolongan pertama yang benar dengan bentuk ajakan untuk merubah pola pikir seseorang dengan memasukkan ide, fikiran dan fakta melalui pesan komunikatif. Pesan tersebut disampaikan dengan tujuan perubahan yang positif untuk menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat agar lebih baik dan lebih sempurna dalam memberikan pertolongan pertama
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dilakukan di Hobe Kampung Ifale dengan masyarakat dewasa kampung ifale yang dilaksanakan oleh Rohmani et. al pada tahun 2022 membuktikan bahwa pendidikan dan pelatihan P3K sangat jarang diberikan pada masyarakat. Masyarakat sangat antusias untuk melakukan tindakan pelatihan P3K yang diselenggarakan. Masyarakat kampung Ifale mengatakan sebelumnya tidak pernah ada dari tim kesehatan lain dalam memberikan pelatihan seperti ini. Sehingga diharapkan kedepannya kampung mereka terus diberikan pelatihan pelatihan lainnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kampung tersebut. Rata-rata dari kuesioner hasil post pelatihan P3K masyarakat 85 % mengalami peningkatan pengetahuannya menjadi baik meskipun ada beberapa yang masih keadaan cukup.
Hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Mega dan Anas pada tahun 2021 telah memberikan Edukasi Pertolongan Pertama Kecelakaan pada Siswa SMK Ar Rahman Nguntoronadi Kabupaten Madiun. Kecelakaan di sekolah baik didalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah membutuhkan respon dan tindakan yang cepat. Pemberian health education kepada siswa SMK akan menjadikan siswa SMK memiliki informasi awal mengenai cara pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan. Selanjutnya informasi yang dimiliki oleh siswa SMK akan segera memunculkan respon yang cepat kepada siswa saat mengetahui adanya kecelakaan yang terjadi dengan memberikan pertolongan pertama yang cepat dan tepat untuk selanjutnya korban kecelakaan dapat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pada awal sbeleum diberikan edukasi sebagian besar pengetahuan siswa cukup yaitu sebesar 70%, tetapi setelah siswa mendapatkan edukasi terjadi perubahan kategori pengetahuan siswa dari cukup menjadi baik. Presentasi pengetahuan siswa setelah mendapatkan edukasi sebagian besar adalah baik yaitu sebesar 76,6%.
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini juga sejalan dengan Widyaswara et al (2019) yang menjelaskan bahwa Pengetahuan dan keterampilan orang awam yang baik mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan, meningkatkan angka kelangsungan hidup korban kecelakaan atau henti jantung sebelum mendapatkan penanganan lanjutan di Rumah Sakit. Pelatihan sangat diperlukan baik untuk orang awan termasuk relawan, ketika menemukan korban akibat kecelakaan, bencana atau yang lain.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Rian Agus Setiawan dan Gaung Eka Ramadhan pada tahun 2022 ini meningkatkan pengetahuan remaja mengenai pertolongan pertama pada remaja sehingga mereka dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan guna tingkatnya keselamatan seseorang bila terjadi kecelakaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan edukasi secara langsung kepada remaja di Perumahan De Paris Residence. Kegiatan pengabdian masyarakat yang serupa sebaiknya dilaksanakan tidak hanya terkait aspek pengetahuan saja, tetapi dapat memasukkan aspek keterampilan yang berkaitan dengan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Putu Adi Saputra et.al pada tahun 2019 dengan cara  Pendampingan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan pada Siswa SMA Wisata Darma di Desa Lembongan  juga menunjukan peningkatan dan pentingnya pengetahuan pada siswa dilihat dari peningkatan kemampuan siswa yang di tes dengan pre test dan post test. Pada saat pre test rata-rata nilai peserta adalah 45. Setelah dilaksanakan pelatihan dan diberikan post test nilai mereka mengalami peningkatan menjadi rata- rata 80. Pelatihan ini juga membuat antusiasme siswa dan pembimbing meningkat untuk mengetahui tentang P3K. Ini dilihat dari keaktifan siswa dan guru saat berdiskusi dan keseriusan mereka saat melakukan praktik.
Meningkatkan motivasi masyarakat untuk belajar mengenai pertolongan pertama itu sangat penting. Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi membantu dan mengetahui terkait pertolongan pertama itu harus ditingkatkan. Karena masyarakatlah yang pertama kali akan melakukan  pertolongan pertama pada korban kecelakaan setempat. Keadaan gawat darurat ataupun cedera dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, sehingga pemberian pelatihan diharapkan mampu mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut bagi korban.
Daftar Pustaka
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2023) Lintas, Kemenhub Ajak Masyarakat Beralih ke Transportasi Umum dan Utamakan Keselamatan Berkendara
Alfath, J. (2008). Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dalam Kegiatan Alam Terbuka. Pasmajaya.
Prastyawati, I. Y. (2021). Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Cedera Jaringan Lunak Pada MGMP PJOK SMA/K Kota Surabaya. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih (JPMK), 2(2), 59-63
Widiastuti, N. K. P., & Adiputra, I. M. S. (2022). Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswa tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 11(1), 23
Rohmani, Isak JH Tukayo, Zeth Robert Felle, Muhamad Sahiddin (2022) PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DI KAMPUNG IFALE DISTRIK SENTANI. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA.
Mega Arianti Putri, Anas Tasia Eko (2021) EDUKASI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PADA SISWA SMK AR RAHMAN NGUNTORONADI. Jurnal Bhakti Civitas Akademika
Agus Setiawan, Rian, Gaung Eka Ramadhan. (2022). Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Bagi Remaja: First Aid Education in Accident for Teenager. (Journal Community Service and Health Science). 1 (2)
Widyaswara, S. P., Sari, Z. N. G., & Berkah, W. (2019). Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan Bantuan Hidup Dasar. Jurnal Peduli Masyarakat, 1(1), 13-18.
Putu Adi Suputra, Ni Luh Kadek Alit Arsani, Ni Made Sri Dewi Lestari (2019) PENDAMPINGAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PADA SISWA SMA WISATA DARMA DI DESA LEMBONGAN. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 1, Januari 2019