Tahun 2006 dan Tahun 2007, adalah tahun-tahun yang berkesan buat saya. Hal ini tentunya terkait dengan Cerita Haji. Tahun 2006, saat itu saya sedang tinggal di Kota Banda Aceh.Â
Saya bekerja di Aceh dalam rangka pembangunan kembali pasca tsunami. Â Saya tinggal dan bekerja dari tahun 2005 hingga di 2008 di Aceh, yang dikenal dengan julukan Serambi Mekkah.
Dan di tahun 2007, alhamdulillah saya berkesempatan menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Saya kadang merasa, ada semacam getaran semesta yang menghubungkan keberadaan saya secara fisik di Serambi Mekkah dan pada waktu yang telah ditentukan melalui takdir Allah SWT, saya dipanggil berhaji ke Mekkah.
Baiklah, ini lah cerita haji saya.
Awal Mula Panggilan Ber-haji
Suatu hari di pagi hari, ketika jarum jam masih menunjukkan di angka 10 pagi, ibu saya menelepon dari Bandung. Beliau meminta tolong saya untuk segera mengirim uang ke beliau untuk keperluan pelunasan Ongkos Naik Haji (ONH) tahun 2007 nanti.
Saat istirahat kerja siang hari, saya segera pergi mencari ATM terdekat untuk mentransfer uang ke rekening ibu saya. Di awal tahun 2006, saya masih ingat, saat pulang cuti kerja ke Bandung, saya mengantar ibu ke Bank Negara Indonesia (BNI) 1946. Ibu saya berniat ibadah haji dan untuk itu beliau membuka rekening tabungan haji di BNI.
BNI dan bank pemerintah lainnya adalah bank yang ditunjuk untuk melayani setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dari para bakal calon jemaah haji. BPIH ini di kalangan masyarakat umum dikenal dengan nama ONH.
Dengan membuka rekening tabungan haji ini, maka ibu saya berharap akan segera mendapat porsi haji untuk bisa terdaftar sebagai calon jemaah haji karena pihak bank akan mengirimkan data kita kepada Kementerian Agama.
Keesokan harinya di suatu sore menjelang magrib, ibu saya menelepon kembali. "Alhamdulillah, ibu sudah lunas untuk ONH-nya. Ibu tinggal datang ke Kantor Agama Kota Bandung dan mendaftarkan diri sambil menyerahkan bukti setoran BPIH lunas,"