Sejak saya ditakdirkan menikah dengan istri saya yang asli orang Cicalengka, hampir setiap tahun saya selalu mudik ke Cicalengka dalam rangka merayakan Lebaran. Sepanjang lima belas tahun usia pernikahan, perjalanan mudik dengan kereta api selalu menghiasi kisah keluarga kami.
Mungkin dalam kasta dunia mudik, perjalanan mudik saya ini berada dalam posisi paling buncit. Hal ini dikarenakan secara jarak, Bandung - Cicalengka ini dekat. Saya lihat di Google Map, jaraknya itu 35 kilometer.
Dengan kereta api, jika naik dari Stasiun Bandung maka 55 menit kemudian saya akan tiba di Stasiun Cicalengka. Jika terlambat tiba, paling telat sekitar 5 hingga 10 menit. Namun sejak PT.Kereta Api Indonesia (KAI) berbenah, maka semakin baik pula pelayanannya, kereta tiba terlambat itu sudah tinggal cerita masa lalu.
Nah, pada Lebaran tahun ini di akhir Maret 2025 lalu, kereta api tetap menjadi pilihan saya dan keluarga untuk mudik ke Cicalengka dari Bandung. Walaupun banyak pilihan kendaraan lain untuk mudik seperti mobil dan sepeda motor, namun keluarga kami tetap setia dan nyaman dengan menggunakan KAI Angkutan Lebaran 2025.
Dulu KRD, Sekarang CL Baraya
Dulu kereta api Bandung-Cicalengka, dikenal masyarakat dengan sebutan "Ka-er-de" dari singkatan KRD. KRD ini kependekan dari Kereta Rel Diesel. Namun sekarang ini nama resminya menjadi Commuter Line Bandung Raya Ekonomi, yang sekarang ini dikelola oleh KAI Commuter. Penyebutan nama kereta ini lalu dikenal dengan nama CL Baraya.
Tapi istri saya dan orang-orang yang sering menggunakan kereta api tersebut, tetap memanggilnya dengan sebutan KRD. Namun jika hendak membeli tiket yang sekarang ini harus melalui aplikasi KAI Access, dalam menu pembelian tiket akan tertera pilihan "Lokal". Lalu jika mengisikan pilihan stasiun pemberangkatan dan stasiun tujuan, maka nama kereta yang muncul adalah "Commuter Line Bandung Raya."
Kereta ini melayani penumpang dari ujung barat wilayah Bandung Raya yaitu Padalarang, hingga ke ujung timur di Cicalengka. Jadwal kereta ini dimulai sejak jam 4 subuh hingga jam 10 malam. CL Baraya ini melayani perjalananan dua arah bolak-balik, Padalarang-Cicalengka. Saya dan keluarga biasa naik kereta lokal Bandung Raya ini dari Stasiun Bandung.
Jika berangkat dari Stasiun Padalarang, CL Baraya ini melintasi stasiun-stasiun  seperti Gadobangkong, Cimahi, Cimindi, Ciroyom, Stasiun Bandung, Cikudapateuh, Kiaracondong, Gedebage, Cimekar, Rancaekek, Haurpugur dan berakhir di Cicalengka. Di setiap stasiun tersebut, CL Baraya pasti berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang.
Stasiun yang semakin Nyaman
Sekarang ini, stasiun-stasiun yang berada di wilayah Bandung Raya semakin nyata perubahannya secara fisik. PT KAI sepertinya gaspoll untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna kereta api. Salah satu yang dibenahi adalah stasiun kereta api.
Jika mau ke Cicalengka, para penumpang diarahkan untuk melalui  pintu selatan Stasiun Bandung. Dulu, stasiun selatan Bandung ini kondisinya menyedihkan. Jalan menuju stasiun banyak yang berlubang. Jika diguyur hujan, jalan tersebut becek dan berlumpur. Suasana sekitar pintu masuk di Stasiun Selatan Bandung ini pun kumuh dan kacau.
Namun sekarang ini kondisinya sudah berbalik seratus delapan puluh derajat menjadi semakin baik. Lebih bersih. Lebih tertib. Lebih rapi. Lebih lengang. Level kenyamanan pintu selatan Stasiun Bandung ini boleh dibilang setara dengan pintu utara. Sebab dari dulu pintu utara ini boleh dibilang didandanin lebih kece karena dikhususkan untuk para penumpang kereta api jarak jauh.