Mohon tunggu...
Raden Firkan Maulana
Raden Firkan Maulana Mohon Tunggu... Pembelajar kehidupan

Menulis untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Beli Kopi di Toko Pempek

9 Mei 2025   17:44 Diperbarui: 9 Mei 2025   19:19 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan Toko Kapal Selam.  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Ah, yang bener aja.... masa beli kopi di toko pempek? Seriusan? Kamu nggak becanda kan? Maneh waras?

Itulah ucapan yang dilontarkan teman, sahabat dan saudara ketika saya ajak untuk membeli kopi (bubuk dan biji) di toko Kapal Selam. Saya terdiam. Tidak membalas ucapan tersebut.

Sebagai penggemar pempek, kalau mendengar kapal selam pasti identik dengan pempek. Pasti tak masuk akal ada kopi yang dijual di toko pempek.

Namun saya berbangga bahwa di kota saya tinggal, Bandung, ada toko Kapal Selam yang menjual kopi. Teman saya, orang Palembang bertanya-tanya, masa sih ada kopi di toko pempek.

"Itulah uniknya kuliner di Bandung ..... kopi dijual di toko Kapal Selam," ujar saya kepada teman dari Palembang. Dia bertanya, "Kok bisa?"

Saya cuma jawab dengan derai tawa, "Kumaha aing weh ....hahahaha".
Itu artinya terserah saya. Orang Sunda, dalam perbincangan sehari-hari sering nyeletuk seperti itu.

Toko Kapal Selam, Menyempil di antara lapak pedagang kaki lima
Baiklah, saya mulai cerita saja. Di belakang Pasar Baru (hanya sekitar 500 meter dari Alun-Alun Kota Bandung), terdapat sebuah jalan bernama Pasar Baru Barat Nomor 42. Tidak ada yang menyangka alamat rumah tersebut adalah sebuah toko kopi.

Nama toko itu, Kapal Selam. Papan nama toko itu terpampang di atas pintu masuk. Papan nama yang biasa saja. Bangunan toko itu terlihat kusam. Warna cat di dinding rumah dan kusen pintu jendela terlihat pudar ditelan usia.

"Hidung maneh, alus keneh. Bisa ngambeu bau kopi. Nu resep kopi mah, pasti bakal manggih ieu toko," ujar Chandra, pemilik toko tersebut. Dia mengatakan bahwa hidung saya masih berfungsi baik karena bisa mencium aroma kopi sehingga letak toko kopi ini lekas diketahui.

Itulah ucapan Chandra saat saya mengatakan baru pertama kali ke Toko Kapal Selam. Sebetulnya, penciuman hidung saya tidak berfungsi normal ketika memasuki area pasar karena banyak bau-bauan yang bersilewaran masuk ke dalam hidung.

Sedang membungkus kopi. (Dokumentasi Pribadi)
Sedang membungkus kopi. (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun