Mohon tunggu...
Raden Firkan Maulana
Raden Firkan Maulana Mohon Tunggu... Pembelajar kehidupan

Menulis untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lebaran itu Seharusnya Saling Memaafkan, Bukan Saling Minta Maaf

1 April 2025   11:32 Diperbarui: 1 April 2025   11:32 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saling Memaafkan (Sumber: Dokpri)


Tradisi salam-salaman di Indonesia, pada saat moment Hari Raya Idul Fitri, bukanlah sekedar rutinitas sambil lalu saja. Tradisi ini merupakan ajang saling memaafkan di antara anggota keluarga, tetangga, teman dan rekan kerja.

Dalam ajaran Islam, saling memaafkan dalam Bahasa Arab yaitu "al-afwu" Kata ini berasal dari akar kata "afwan" yang berarti memaafkan atau mengampuni. Perkataan Afwan merupakan ungkapan permintaan maaf yang sopan dan formal.

Saling memaafkan adalah perbuatan yang terpuji. Saling memaafkan merupakan akhlak mulia yang sangat dianjurkan Allah SWT, baik untuk memaafkan orang lain dan diri sendiri.

Meminta maaf dan memaafkan, ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Pihak yang meminta maaf dan pihak yang memaafkan akan membawa kedamaian, keberkahan dan pahala di sisi Allah SWT.

Ajaran Agama Islam, baik itu di dalam Al-Qur'an dan Hadits banyak mengulas tentang keuatamaan memaafkan. Pada intinya ajaran tersebut mengajarkan bahwa memaafkan dan saling memberi maaf adalah sebagai upaya untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Salah satu surat terkenal dalam Al-Qur'an yang membahas tentang keutamaan memaafkan adalah Surat Al-A'raf ayat 199, yang berbunyi: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."

Kemudian di dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga bersabda: "Barang siapa yang memberi maaf ketika dia mampu membalas dendam, maka Allah akan memberinya maaf pada hari kiamat." (HR. Ahmad).

Keutamaan Memaafkan
Sifat memaafkan adalah sifatnya para ahli surga dan pahalanya tidak terbatas. Dalam Al-Qur'an, Surat Assyuara ayat 40, Allah berfirman, " Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah."

Hadits lainnya juga mengatakan, "Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah SWT akan menambah kemuliannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim).

Memaafkan adalah sifat terpuji yang dicintai Allah SWT.  Seseorang yang memberi maaf atas kesalahan orang lain telah menunjukkan akhlaknya yang mulia. Orang yang memaafkan terbukti mempunyai ketulusan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun