Tradisi salam-salaman di Indonesia, pada saat moment Hari Raya Idul Fitri, bukanlah sekedar rutinitas sambil lalu saja. Tradisi ini merupakan ajang saling memaafkan di antara anggota keluarga, tetangga, teman dan rekan kerja.
Dalam ajaran Islam, saling memaafkan dalam Bahasa Arab yaitu "al-afwu" Kata ini berasal dari akar kata "afwan" yang berarti memaafkan atau mengampuni. Perkataan Afwan merupakan ungkapan permintaan maaf yang sopan dan formal.
Saling memaafkan adalah perbuatan yang terpuji. Saling memaafkan merupakan akhlak mulia yang sangat dianjurkan Allah SWT, baik untuk memaafkan orang lain dan diri sendiri.
Meminta maaf dan memaafkan, ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Pihak yang meminta maaf dan pihak yang memaafkan akan membawa kedamaian, keberkahan dan pahala di sisi Allah SWT.
Ajaran Agama Islam, baik itu di dalam Al-Qur'an dan Hadits banyak mengulas tentang keuatamaan memaafkan. Pada intinya ajaran tersebut mengajarkan bahwa memaafkan dan saling memberi maaf adalah sebagai upaya untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang.
Salah satu surat terkenal dalam Al-Qur'an yang membahas tentang keutamaan memaafkan adalah Surat Al-A'raf ayat 199, yang berbunyi: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."
Kemudian di dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga bersabda: "Barang siapa yang memberi maaf ketika dia mampu membalas dendam, maka Allah akan memberinya maaf pada hari kiamat." (HR. Ahmad).
Keutamaan Memaafkan
Sifat memaafkan adalah sifatnya para ahli surga dan pahalanya tidak terbatas. Dalam Al-Qur'an, Surat Assyuara ayat 40, Allah berfirman, " Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah."
Hadits lainnya juga mengatakan, "Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah SWT akan menambah kemuliannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim).
Memaafkan adalah sifat terpuji yang dicintai Allah SWT. Â Seseorang yang memberi maaf atas kesalahan orang lain telah menunjukkan akhlaknya yang mulia. Orang yang memaafkan terbukti mempunyai ketulusan hati.