Mohon tunggu...
R Firkan Maulana
R Firkan Maulana Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar kehidupan

| Penjelajah | Pemotret | Sedang belajar menulis | Penikmat alam bebas | email: sadakawani@gmail.com | http://www.instagram.com/firkanmaulana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bandung Makin Tak Nyaman

11 Desember 2018   09:53 Diperbarui: 11 Desember 2018   10:02 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Bandung yang makin sesak (dok. pribadi)

Kota Bandung dilihat dari pebukitan (dok. pribadi)
Kota Bandung dilihat dari pebukitan (dok. pribadi)
Bandung makin tak nyaman lagi bagi warganya. Kualitas hidup di Bandung sudah semakin menurun. Berbagai masalah perkotaan telah membuat daya dukung lingkungan sudah jenuh untuk melayani berbagai aktivitas warga Bandung.

Pembangunan Bandung terasa hiruk pikuk tak terkendali karena larut terbuai dalam irama ekonomi pasar. Ironisnya, rencana pembangunan Bandung sendiri, malah cenderung mengikuti irama hiruk pikut tersebut.

Pembangunan Bandung saat ini sudah semakin bergeser dari rencana pengembangan kota yang manusiawi dan ramah lingkungan. Keluh kesah, gerutu dan cemooh warga Bandung akan kondisi kotanya yang tak nyaman menjadi suatu hal yang lumrah terjadi.

Bila semua omongan warga Bandung itu dikumpulkan lalu disimpulkan, maka ada beberapa masalah yang membuat hidup dan tinggal di Bandung makin tak nyaman.

Pertama, prasarana jalan di Kota Bandung membahayakan bagi warga kota. Hampir di setiap sudut kota, ada beberapa ruas jalan yang sebagian aspalnya terkelupas hingga berlubang. Hal ini bisa mengundang terjadinya kecelakaan lalu lintas, contohnya beberapa waktu lalu ada pengendara sepeda motor yang terjatuh karena melindas jalanan berlubang.

Kemacetan pun tak terhindarkan karena setiap kendaraan harus berjalan perlahan melewati jalanan yang tidak rata tersebut. Para pemilik kendaraan pun harus bersiap mengganti suku cadang karena kendaraan bisa rusak akibat sering melewati jalanan rusak tersebut.

Kedua, seringnya banjir cileuncang saat Bandung diguyur hujan akibat buruknya sistem jaringan saluran drainase kota. Tak peduli hujan besar atau kecil, banjir cileuncang seringkali terjadi karena tak lancarnya aliran air di saluran drainase. Sampah yang menumpuk dan sempitnya saluran drainase adalah kombinasi utama penyebab banjir. 

Banjir cileuncang di jalan-jalan Kota Bandung dan sebagian pemukiman warga, telah membuat aktivitas hidup warga terganggu. Malah kadang beberapa jalan di Bandung berubah menjadi sungai dadakan saat hujan besar terjadi, contohnya adalah Jalan Pagarsih yang sempat viral di dunia maya karena menjadi sungai dan aliran airnya yang deras menghanyutkan mobil. Harta benda yang rusak dan tmbulnya penyakit merupakan kerugian yang timbul dari banjir ini.

Ketiga, kebersihan merupakan hal yang sulit dijumpai saat ini di Kota Bandung. Kota yang bersih identik dengan pengelolaan sampah yang baik. Saat ini di Bandung, sampah masih banyak yang bertumpuk dan berceceran di sembarang tempat.

Kondisi tersebut bisa dijumpai di tempat-tempat yang ramai dengan aktivitas orang, seperti di sekitar pusat perbelanjaan dan rekreasi, pasar, terminal, sekolah bahkan rumah sakit. Kadang sampah terlambat diangkut sehingga menimbulkan bau tak sedap, keluarnya air lindi dan mengotori lingkungan sekitar. Kesehatan warga kota dan keindahan kota pun menjadi terganggu oleh sampah yang tak terkelola dengan baik ini.

Keempat, keberadaan para pedagang kaki lima (PKL) telah membuat kesemrawutan dan kekumuhan kota. PKL seakan-akan membanjiri Bandung. Hal ini bisa dilihat di sekitar kawasan Alun-Alun, Tegallega, Pasar Baru, Cicadas, Sukajadi, simpang Dago, di sekitar Kampus Unpad Dipati Ukur dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun