Mohon tunggu...
R Firkan Maulana
R Firkan Maulana Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar kehidupan

| Penjelajah | Pemotret | Sedang belajar menulis | Penikmat alam bebas | email: sadakawani@gmail.com | http://www.instagram.com/firkanmaulana

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama FEATURED

Degradasi Lingkungan Hidup di Perkotaan

16 Agustus 2018   15:09 Diperbarui: 5 Juni 2020   12:59 9101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ironisinya kebersihan air tanah secara perlahan mulai tercemar oleh air kotor dan sampah yang dihasilkan manusia. Malahan skala pencemarannya makin naik seiring meningkatnya populasi penduduk kota.

Kualitas air tanah permukaan pun makin lama makin menurun. Berbagai penyakit pencernaan dan penyakit kulit mulai menyerang manusia karena kualitas air yang jelek.

Keadaan ini menyebabkan banyak penduduk kota yang mengambil air tanah dalam. Asumsinya, kualitas air tanah dalam masih bagus dan bebas dari pencemaran. Namun pengambilan air tanah dalam yang berlebihan melalui sumur bor artesis oleh rumah tangga, pabrik, hotel, restoran dan sebagainya, telah mengakibatkan penurunan permukaan air tanah dalam.

Kualitas lingkungan fisik perumahan dan permukiman di perkotaan makin lama makin membuat warganya tak nyaman. Lahan perkotaan yang terbatas makin disesaki oleh padatnya permukiman penduduk serta kawasan terbangun lainnya.

Secara perlahan ruang terbuka hijau di perkotaan menghilang. Padahal ruang terbuka hijau mempunyai manfaat ekologis, yaitu menyejukkan udara dan manfaat sosial, yaitu sebagai tempat bersosialisasi.

Pemukiman penduduk yang padat di perkotaan akan membuat ruang hidup terasa sesask. Pengembangan fasilitas pemukiman pun terkendal keterbatasan lahan. Padahal ketersediaan infrastruktur seperti jaringan listik, jaringan air bersih, saluran drainase, ruang terbuka hijau, tempat pembuangan sampah dan jalan, adalah fasilitas yang penting untuk menunjang kehidupan dan aktivitas semua warga.

Maka menjadi hal yang tak aneh bila di pemukiman padat penduduk sering terjadi berbagai bencana seperti banjir, kebakaran atau merebaknya wabah penyakit. Hal ini seringkali memunculkan masalah sosial seperti kemiskinan, pengangguran, kejahatan, perkelahian, seks bebas, pelacuran, pengemis, anak jalanan, gelandangan dan lain-lain.

Untuk menunjang keberlangsungan hidup, manusia memerlukan air. Selain dipasok oleh air tanah, warga kota umumnya disediakan air bersih hasil penyulingan dari air sungai. Namun malangnya, kualitas air sungai di kota-kota besar telah makin memburuk.

Umumnya, air sungai di kota telah tercemar oleh limbah air kotor dari rumah tangga dan limbah industri. Selain itu, sampah-sampah yang dibuang ke sungai, juga membuat kualitas air sungai makin parah.

Akar Penyebab
Penyebab degradasi lingkungan hidup di perkotaan telah makin rumit karena saling berkaitan di antara berbagai penyebab tersebut. Namun jika diperas lagi, maka setidaknya ada lima hal utama yang menjadi akar masalah degradasi lingkungan hidup di perkotaan. 

Pertama, pertambahan jumlah penduduk yang telah melebihi daya dukung dan daya tampung lahan perkotaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun