Awal Oktober akan selalu jadi waktu khusus  sejenak mengheningkan cipta bagi para pahlawan dan korban peristiwa sejarah kelam bangsa ini. Dengan tidak melupakan sejarah tersebut dan mengirim doa kepada mereka para pejuang yang tak takut mati demi NKRI.
Oleh karena itu, sebelum kita mulai melanjutkan pembahasan terkait sejarah kelam ini, marilah sejenak membaca al-fatihah dan mengirimkan doa pada mereka yang telah gugur pada peristiwa tersebut:
- Jenderal Ahmad Yani
- Letjen Suprapto
- Letejen S. Parman
- Letjen M.T. Haryono
- Mayjen DI Panjaitan
- Mayjen Sutoyo Siswomiharjo
- Kapten Pierre Tendean
Semoga mereka yang gugur itu menjadi syuhada dan diterima di sisi Allah Swt. dan mari kita lanjut ke pembahasan tentang kilas balik tragedi sejarah kelam tersebut.
Berdasarkan buku sejarah yang kita pelajari semasa sekolah dulu di tingkat SMA/MA, peristiwa G30S/PKI atau disingkat gestapu ini merupakan kejadian dibunuhnya para petinggi jenderal TNI Angkatan Darat pada 1 Oktober 1965 dini hari dalam 6 jam, sebanyak 6 jenderal dan 1 perwira tewas di lubang buaya akibat kebengisan PKI. PKI berencana untuk mengkudeta Presiden Ir. Soeakrno, mengganti ideologi Pancasila untuk mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
Itu versi buku sejarah sejak zaman orde baru hingga saat ini yang dipelajari di sekolah-sekolah. Namun, benarkah peristiwa sebesar itu hanya memiliki pelaku tunggal? Yaitu PKI yang disebut-sebut sebagai dalang utamanya?
Sebelum kita bahas lebih lanjut terkait siapa saja yang mungkin terlibat dalam peristiwa keji tersebut, ada baiknya kita kilas balik terlebih dulu pada kronologi kejadian tersebut hingga menorehkan noda hitam bagi sejarah bangsa ini.
Mari kita tilik latar belakang terkait kenapa G30S bisa terjadi sebelum masuk pada pembahasan bagaimana kronologi kejadiannya hingga mengungkap teori-teori konspirasi yang masih jadi teka-teki hingga saat ini.
Perlu diingat, pada 1945 tahun Indonesia merdeka, saat itu perang dunia II baru saja berakhir, negara-negara pemenang saling berebut kekuasaan untuk menjadi yang paling berpengaruh.
Hingga membelah dunia menjadi 2 kubu, ada Uni Soviet dengan paham komunis. Dan ada Amerika Serikat dengan paham kapitalisnya.
Pada 1960-an, Presiden RI pertama dan PKI condong berhaluan ke Uni Soviet dan antibarat. Hal ini terbukti dengan berlakunya konsep politik nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) mulai 1959.
Padahal, paham komunis amat bertentangan dengan ideologi Pancasila. Namun, kenapa orang nomor satu di Indonesia kala itu sampai memasukkan unsur paham komunis pada konsep politik Indonesia? Teka-teki pertama.
