Mohon tunggu...
firdhalif
firdhalif Mohon Tunggu... Lainnya - warga biasa

just so so

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ternyata Konselor Memiliki Sisi Lain

26 Mei 2018   01:34 Diperbarui: 26 Mei 2018   01:42 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nazirahsite.wordpress.com/2016/07/13/konseling-yang-berhasil/

Sudah tak asing lagi di telinga kita yang disebut dengan bimbingan konseling kan gaes?

Nah kali ini saya akan membahas sedikit menegnai itu. Thukah kalian sebagai seorang konselor juga memiliki batasan dengan konseli nya tau clien. Bisa disebut juga sebagai benang merah yang harus dipatuhi oleh seorang konselor. Nah, hal ini bisa juga disebut sebagai asumsi dasar konseling. Apa saja itu? Yuk marii...

  • Dalam konseling, klien tidak diperlakukan sebagai orang yang sakit mental. Atau kelainan mental sehingga harus diobati. Tetapi, klien diposisikan sebagai orang yang mampu menentuka pilihan, membuat keputusan, dan siap bertanggung jawab atas resiko yang ditimbulkan oleh perbuatanya. Jadi perlu diingat bahawa orang yang ke konselor bukanlah orang yang memiliki kelainan atau sakit melainkan dianggap sebagai orang yang mentukan pilihanya, otomatis seorang konselor memiliki hak untuk membimbing namun klien juga harus memenuhi hak beraktualisasi diri. Konselor memiliki tugas untuk membantu kliennya bangun dari tidurnya sehingga melaksanakan kewajibanya.
  • Konseling berorientasi pada saat ini (sekarag) dan masa yang akan datang, bukan pada pengalaman peristiwa masa lalu. Jadi seakan-akan konselor menutup lembar masa lalu konseli dan fokus pada saat ini dan bagaiamana di masa yang akan datang. Masa lalu ditutup dan penyelesaian di saat ini dengan pola pikir, perilaku, dan juga emosi yang lebih baik.
  • Dalam konseling, konselor tidak menyamakan kliennya dengan pasien. Kedatangan klien pada konselor juga tidak seperti penyerahan nasib dan jiwanya pada konslor. Melainkan, konselor menyamut kedatangan klien sebagai partner yang akan diajak kerjasama. Jadi istilahnya adanya landasan saling legowo untuk sama-sama mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Dalam konseling, konselor secara moral tidak boleh netral atau bebas nilai. Konselor hasrus memiliki nilai moral spiritual yang matang. Sehingga, seorang konselor tidak mengiyakan segala pemikiran ataupunsikap klien yang sering skeptis, apatis, maupun pesimis. Dengan nilai moral spiritual yang matang ini, konselor bisa memberikan nilai-nilai moral atau spiritual pada klien.
  • Dalam konseling, konselor berfokus pada perubahan tingkah laku. Tetapi, perubahan tersebut bukan semata-mata karena terpengruh oleh nilai moralitas dan spiritual konselor. Perubahan perilaku, sikap, segala pola pikir klien harus didasari  oleh kesadaran klien secara mendalam. Sehingga klien bisa bertanggung jawab secara sadar akan akibat perubahan yang ada pada dirinya. Bahakn berani mengambil resiko akibat perubahan tersebut meski berakibat fatal. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, klien yang telah berhasil tidak akan menyalahkan siapapun bahkan dirinya dan lingkuganya. Sebab penyesalan hanyalah akibat dari ketidakmatangan pemikiran seseorang. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan seorang konselor menjadikan kliennya sosok yang sutuhnya.

Jadi readers, bukan hanya  dengan adanya benang merah diatas akan menunjang ketercapaian tujuan yang diharapkan dari adanya bimbingan konseling itu sendiri. Ingat yaa sebagai konselor memiliki hak untuk membimbing konseli atau klien dengan baik. Dan jangan dilupakan bahawa, manusia selalu memiliki apapun permasalahanya. Jadi tetap semangat menjalani kehidupan. Sampai jumpaa di artikel selanjtnya :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun