Mohon tunggu...
Firdaus Dzaky
Firdaus Dzaky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jack daky

Alon Alon Asal Kelakon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Produksi, Distribusi dan Konsumsi bagi Masyarakat Lamongan

20 Juni 2021   03:11 Diperbarui: 20 Juni 2021   06:55 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI BAGI MASYARAKAT LAMONGAN

Oleh : Moh Firdaus Dzaky Ardiyansyah

Nim : E20182071

Abstrak

Penyakit Corononavirus 2019 (Covid-19), dalam hitungan bulan, wabah Covid-19 telah mengakibatkan krisis dalam segala sektor terutama sektor Ekonomi. Pandemi Covid-19 berdampak langsung pada pasar, pasokan (Produksi barang dan jasa), permintaan (konsumsi dan investasi) dan dunia kerja. Pandemi COVID-19 telah menyebar di seluruh dunia yang mana banyak negara terserang penyakit ini sampai menghadapi tingkat kematian dan kerugian ekonomi yang cukup tinggi. Pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan angka pengangguran dan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Banyak masyarakat yang mengeluh dan terhenti aktivitasnya karena pandemi Covid-19.

Pendahuluan

Dalam tahun terakhir Masyarakat di seluruh dunia telah terjangkit penyakit Corononavirus 2019 (Covid-19), dalam hitungan bulan, wabah Covid-19 telah mengakibatkan krisis dalam segala sektor terutama sektor Ekonomi. Corononavirus bermula pada laporan pertama wabah Covid-19 yang bersaal dari sekelompok kasus pnemonia manusia di kota Wuhan, China, awal timbulnya kasus 1 Desember 2019. Organisasi kesehatan Dunia (WHO) untuk sementara menamai virus baru 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV) pada 12 Januari 2020 dan kemudian secara resmi mengubahnya menjadi penyakit Corononavirus 2019 (Covid-19) Pada 12 februari 2020. Penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau yang dikenal juga dengan Coronavirus masih satu keluarga dengan Coronavirus penyebab wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middele East Respiratory Syndrome (MERS) Ketiga wabah memiliki kecepatan infeksi yang berada dalam menjangkiti korban, diantara ketiganya Covid-19  yang tercepat dalam mengakibatkan infeksi antar manusia. [1]

 

Di Indonesia kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020, menyatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang terdampak Covid-19. Seperti yang kita ketahui bersama-sama, penambahan kasus Covid-19 dari berbagai klaster hingga bulan Juni 2021 ini masih terus terjadi. Di Indonesia, kita kenal beberapa Istilah yang diperuntukan bagi pesien-pesien dengan klinis Covid-19, beberapa Istilah adalah OTG atau orang tanpa gejala, ODP atau orang dalam pemantauan, PDP atau pasien dalam pemantuan. PDP juga terbagi menjadi pasien ringan, sedang, dan berat. Meskipun gejalah berbedah-bedah dan sangat variatif, baik OTG, ODP, PDP sama-sama bisa menjadi sumber penularan orang lain.[2]

 

Indonesia berpenduduk padat dengan lebih dari 267,7 juta orang penduduk. Itulah sebabnya pandemi ini sangat menakutkan bagi masyartakat Indonesia. Melansir data Satgas Covid-19 Hingga Sabtu (12/6), ada tambahan 7.465 kasus baru yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia, Sehingga total Menjadi 1.901.490 kasus positif Covid-19, sementara jumlah yang sembuh bertambah 5.292 orang sehingga menjadi sebanyak 1.740.436 orang, sedangkan jumlah orang yang meninggal bertambah 164 orang menjadi sebanyak 52.730 orang.[3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun