Mohon tunggu...
Firdaus Deni Febriansyah
Firdaus Deni Febriansyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Seorang freelance content writer, bloger, dan kontributor di beberapa media

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Freelancer Itu Pekerja Lepas, Bukan Pekerja Bebas

25 November 2021   22:29 Diperbarui: 4 Desember 2021   20:15 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja freelance. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Saya sudah 1,5 tahun lebih menjadi freelancer content writer dan juga menjadi seorang blogger. Para tetangga kini pun sudah banyak yang tau dengan pekerjaan saya, dan kebanyakan mereka ini beranggapan bahwa kerja saya ini enak.

"Wah, enak ya Daus dari rumah bisa dapat duit."

"Wah, enak ya Daus bisa kerja bebas di rumah. Tiba-tiba saja dapat duit."

Ya memang begitulah anggapan masyarakat awam. Menganggap bahwa freelancer atau pekerja lepas ini kerjanya enak dan bebas. Mungkin karena melihat seperti tidak bekerja keras, nggak harus pergi ke kantor tapi sudah bisa mendapatkan uang.

Kerja Freelance Itu Enak?

Freelancer itu sama kayaknya pekerjaan lainnya, ada enak dan ada nggak enaknya. Salah satu sisi enak menjadi freelancer adalah kamu bisa bekerja dari mana saja. Akan tetapi, kalau dibilang enak banget ya nggak juga ya.

Nggak enaknya juga banyak. Mata lelah karena terlalu sering menatap laptop, kurang konsentrasi, sampai masalah pembayaran yang terkadang kurang oke. Nggak semua freelancer itu hidupnya sejahtera.

Freelancer Itu Pekerja Lepas, Bukan Pekerja Bebas

Bukan cuma enak, banyak juga yang beranggapan kalo jadi freelancer itu kerjanya bisa bebas. Pernah suatu ketika saya diajak jalan-jalan padahal saat itu harus mengerjakan project penulisan yang deadline-nya sudah sangat mepet.

"Daus, Jalan-jalan yuk."

"Wah maaf nih, lain kali ya. Lagi banyak project yang harus dikerjakan nih."

"Gampang itu mah, kan bisa dikerjakan lain waktu."

Dalam hati: Lah, mana bisa begitu. Bisa dikerjakan lain waktu? Kamu pikir freelancer itu kerjanya bebas? Hei, nggak ada kerja bebas itu, kalau mau bebas ya jangan kerja tapi main atau jalan-jalan saja.

Baik, saya jelaskan ya.

Saya adalah freelancer atau pekerja lepas. Yang dimaksud bekerja lepas adalah bekerja tanpa sistem kontrak, bukan berarti bisa kerja bebas sebebas-bebasnya.

Memang, freelancer nggak harus bekerja full dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Artinya kita bebas bekerja kapan saja, asal waktu deadline pekerjaan sudah selesai.

Tapi saya bukanlah orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Selagi bisa dikerjakan pagi, kenapa harus menunggu siang atau malam? Lebih cepat selesai itu lebih baik.

Freelancer nggak bisa kerja santai, sebab kami juga ada target. Bukan cuma target pekerjaan, tetapi kami dituntut bisa memenuhi target waktu.

Kalau pekerjaan lain nggak memenuhi target masih dapat gaji normal, berbeda dengan freelancer tidak memenuhi target bisa-bisa klien marah dan hanya membayar separuhnya saja bahkan tidak dibayar sama sekali. Ini derita para freelancer, klien tiba-tiba kabur begitu saja.

Banyak oknum-oknum klien bebas memperlakukan pekerja lepas seenaknya karena belum ada aturan kuat yang melindungi pekerja lepas di Indonesia. Semoga kedepannya pemerintah bersedia membuat peraturan yang secara khusus melindungi hak-hak para freelancer.

Intinya, melalui artikel ini saya ingin meluruskan anggapan sebagian orang bahwa freelancer itu kerjanya bebas dan bisa santai. Padahal tak selamanya seperti itu, harus ada pekerjaan yang diselesaikan kalau kerjanya santai, kapan dong bisa selesai?

Dan bagi keluarga, teman-teman atau siapapun yang ingin mengajak saya jalan-jalan sebaiknya lihat-lihat dulu, saya lagi ngapain. Kalau lagi kerja mohon untuk tidak diajak kemana-kemana karena pasti saya nggak bisa ikut. Mohon untuk dimaklumi, ajak saja ketika saya lowong.

Jadi, jangan sampai ada lagi anggapan-anggapan kalau freelancer itu kerjanya bebas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun