Mohon tunggu...
Firda Nur Rofiqoh
Firda Nur Rofiqoh Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Media Pembelajaran Mahasiswa di Pondok Pesantren Sabilurrosyad (Gasek) Malang Selama Perkuliahan Daring

29 Oktober 2020   12:49 Diperbarui: 29 Oktober 2020   12:58 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semenjak munculnya pandemi covid-19 ini, proses pembelajaran dalam dunia pendidikan dirubah yang awalnya dengan pertemuan tatap muka dialihkan pada sistem online, semua kegiatan mulai dari pengerjaan tugas, penjelasan materi dan lainnya kini menggunakan media online. Walaupun dengan cara ini banyak yang merasa kesulitan, akan tetapi kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan.

Karena kegiatan pembelajaran dialihkan pada sistem online, maka pendidik diharuskan dapat mendesain media pembelajaran yang akan digunakan sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar selama menggunakan sistem online ini. Pendidik dapat menggunakan beberapa media pembelajaran, tidak hanya menggunakan satu media pembelajaran saja agar pembelajaran terkesan bervariasi dan menarik.

Selama kegiatan pembelajaran dilakukan secara online, pendidik tetap dapat melakukan pembelajaran dengan anggota kelas secara full dengan menggunakan aplikasi seperti whattapp grup, zoom, telegram, google facebook, dan yang lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, pendidik dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan peserta didik walaupun tidak dalam satu forum atau tempat.

Akan tetapi terdapat beberapa kendala selama menggunakan sistem pembelajaran secara online ini, diantaranya masalah koneksi dan kuota internet. Terdapat beberapa peserta didik yang mengeluh dengan keadaan koneksi jaringan yang kurang mendukung, yang mana disebabkan dengan keadaan lingkungan yang jauh dari jangkauan koneksi yang baik. 

Dari sisi masalah kuota internet, terdapat beberapa peserta didik yang tidak dapat membeli kuota internet baik disebabkan karena keterbatasan ekonomi orang tuanya, atau dari masalah yang lainnya. Selain itu, tidak semua peserta didik yang mempunyai smartphone, sehingga akan merasa sangat kesulitan dalam mengikuti pembelajaran online ini.

Salah satu yang menggunakan pembelajaran dengan sistem online yaitu mahasiswa/mahasiswi yang bertempat di pondok pesantren Sabilurrosyad, Gasek Malang. Yang mana para mahasiswa/mahasiswi di pondok ini saat melakukan pembelajaran online menggunakan beberapa media pembelajaran sesuai dengan arahan dari para dosen masing-masing. Ada yang menggunakan media pembelajaran melalui grup whattapp, telegram, zoom, google meet, dan lainnya.

Mahasiswa/mahasiswi yang berada di pondok pesantren sabilurrosyad ini bukan hanya dari satu universitas akan tetapi terdapat berbagai macam universitas mulai dari UIN, UM, UNMER, UB, Polinema, UNISMA, dan yang lainnya. Mulai bulan Juli kemaren para mahasiswa/mahasiswi yang mondok di pondok Sabilurrosyad dihimbau untuk kembali ke pondok, akan tetapi masih banyak mahasiswa/mahasiswi yang belum bisa kembali ke pondok yang dikarenakan mahalnya biaya rapid tes covid.

Mahasiswa/mahasiswi yang sudah kembali ke pondok, akhirnya melakukan perkuliahan online di pondok. Walaupun di pondok terdapat berbagai macam kegiatan wajib yang harus diikuti, akan tetapi mahasiswa/mahasiswi di pondok tersebut tidak begitu merasa keberatan karena dapat izin tidak mengikuti kegiatan tersebut ketika masih mengikuti perkuliahan atau mengerjakan dadline tugas. Oleh karena itu, mahasiswa/mahasiswi tetap dapat mengikuti kegiatan perkuliahan dan mengumpulkan tugas sesuai deadline.

Mayoritas mahasiswa/mahasiswi yang ada di pondok Sabilurrosyad ini mengeluh dengan pembelajaran yang dilaukakan secara online ini, karena sebagian dari mereka merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan ketika perkuliahan online berlangsung, mereka juga merasa bahwa pembelajaran secara online kurang efektif dan efisiensi. Selain itu, dari penugasan juga sangat dikeluhkan oleh mahasiswa/mahasiswi, karena sebagian dosen hanya memberi tugas saja tanpa memberi penjelasan tentang materi yang sedang dibahas, sehingga sebagian mahasiswa/mahasiswi merasa kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan.

Berbicara tentang penugasan, terdapat berbagai macam penugasan yang diberikan kepada mahasiswa/mahasiswi mulai dari pembuatan makalah, presentasi, pembuatan artikel, menjawab pertanyaan-pertanyaan, sampai membuat video pembelajaran. Berbagai penugasan tersebut biasanya dapat dikumpulkan melalui koordinir ketua kelas, e-learning, google classroom, atau media yang lainnya.

Sebagian mahasiswa/mahasiswi melakukan berbagai cara untuk memotivasi dirinya agar selalu semangat dalam mengikuti pembelajaran online ini, ada yang membuat video tentang keluh kesah mahasiswa ketika melakukan perkuliahan online, yang kemudian di upload ke beberapa aplikasi seperti ke youtube, tik tok, instagam, dan yang lainnya sehingga ketika para mahasiswa yang lain menontonnya maka akan dapat terinspirasi dan dapat menumbuhkan semangat dalam mengikuti perkuliahan online.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun