Mohon tunggu...
FIRDA ALIFAHQOTRUNNADA
FIRDA ALIFAHQOTRUNNADA Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

Mahasiswa PGSD UMM angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muhammadiyah dan Pemberdayaan Perempuan

25 November 2022   12:34 Diperbarui: 25 November 2022   12:43 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemberdayaan perempuan merupakan upaya untuk mewujudkan kesetaraan peran, akses, dan kontrol perempuan dan laki-laki di semua bidang pembangunan. Kesetaraan dalam segala bidang baik perempuan dan laki-laki dimaksudkan dengan tidak adanya diskriminasi antara satu dan lainnya. Perkembangan pemberdayaan perempuan di Indonesia atas dasar pemberdayaan berbasis gender di dukung oleh Pemerintah melalui Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang telah mengupayakan berbagai hal dalam meningkatkan peran perempuan dalam kapabilitasnya. Hasil dari peningkatan pemberdayaan perempuan di Indonesia terlihat dalam tabel Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) pada tahun 2010-2014 menunjukkan peningkatan. Pemberdayaan perempuan menjadi konsentrasi salah satu organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dll. Bukti bahwa Muhammadiyah memiliki berbagai amal usaha, antara lain perguruan tinggi, sekolah-sekolah baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), Muhammadiyah juga mempunyai amal usaha berupa Rumah Sakit, Panti Asuhan, Lembaga Amil Zakat dan masih banyak lagi yang tersebar di Indonesia. Melalui Organisasi Otonom yang bergerak dalam ranah Keperempuanan yaitu 'Aisyiyah. 'Aisyiyah merupakan partner organisasi Muhammadiyah, yang sering kali disebut sebagai organisasi otonom Muhammadiyah dikarenakan mampu menggerakkan organisasinya dengan mandiri namun masih dalam naungan Muhammadiyah. Sama halnya dengan Muhammadiyah, 'Aisyiyah juga memiliki keanggotaan maupun simpatisan yang tersebar di seluruh daerah dan wilayah di Indonesia. Gerak langkah Aisyiyah juga dalam berbagai aspek seperti pendidikan, Ekonomi, Sosial, Budaya dll. Dalam kondisi kini, gerakan perempuan 'Aisyiyah masih sangat dibutuhkan dan dikembangkan keberadaanya khususnya di Indonesia, dengan melihat tantangan dan kondisi sosial politik yang ada saat ini. Berbagai problema yang teramati dan dialami saat ini yang dihadapi perempuan Indonesia juga semakin multiaspek seperti ketidakadilan gender, kekerasan, perdagangan perempuan dan anak, kualitas kesehatan perempuan dan anak yang masih memprihatinkan, kemiskinan, dan berbagai permasalahan sosial lainnya. Selain itu, berbagai pandangan keagamaan yang bias gender masih dihadapi dalam realitas kehidupan masyarakat sehingga berdampak luas bagi kehidupan perempuan. 'Aisyiyah perlu melakukan revitalisasi yang bertujuan untuk mewujudkan terbentuknya Keluarga Sakinah dan Qaryah Thayyibah (masyarakat utama), yang telah dikenalkan sebagai praksis sosial, dengan strategi community development. Dalam konteks Muhammadiyah penguatan gerakan perempuan dalam Persyarikatan melekat dengan misi dan dinamika gerakan Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Revitalisasi gerakan perempuan muslim juga sejalan dengan misi Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi kemuliaan perempuan dan kemanusiaan untuk menjadi kholifah dimuka bumi ini dan sebagai perwujudan risalah rahamatan lil'alamin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun