Mohon tunggu...
Safira Nurlita Syarif
Safira Nurlita Syarif Mohon Tunggu... Guru - firasyarif06

AYOLAH BERJUANG KESUKSESAN TIDAK DATANG BEGITU SAJA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep dasar Bermain Edukatif Menurut Montessori, Elizabeth Peabody, Forebel, dan Criussenne

28 September 2021   08:42 Diperbarui: 28 September 2021   08:47 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

b.) Konsep APE menurut Elizabeth Peabody

  Elizabet Peabody adalah seorang pengajar yang dimana beliau juga merupakan seorang yang mendirikan lembaga taman kanak-kanak yang pertama di Amaerika Serikat. Elizabet Peabody ini berpendapat bahwa permainan anak itu mempunyai sebuat nilai perkembangan dan juga nilai pendidikan yang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Beliau juga lebih mengutamakan bahwasannya pembelajaran mengenai bahasa itu adalah pembelajaran yang sangat penting.

c.) Konsep APE menurut Forebel.

Forebel adalah seorang ilmuan, beliau lahir pada tanggal 21 April 1782 di Jermain. Forebel ini adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga yang tidak diberkahi dengan kasih sayang dari kedua orangtuanya yang dimana ibunya itu meninggal dunia maka dari itu saat kecil ia diasuh oleh ibu tirinya, ia juga tidak mendapatkan kasih sayang dan juga perhatian dari ayahnya. sehingga dari pengalaman buruknya tersebut yakni tidak mendapatkan kasih sayang layaknya seorang anak, 

ini membuat ia bergerak untuk memberikan edukasi pada orang lain serta mendorong suatu perubahan cara mendidik orangtua dan juga guru disekolah. Ia memiliki point penting dalam mendidik anak yakni dengan mengedepankan rasa damai, kegembiraan, dan juga merdeka. Karena seoarang anak itu akan merasakan kenyamanan apabila ia sering diperlakukan orangtua dengan perlakuan-perlakuan yang baik.

d.) Konsep APE menurut Criussenne

Berbicara tentang George Cruissenairae beliau merupakan seorang tokoh yang telah menciptakan alat permainan yaitu balok cruissennaire. Hal yang membuat ia terdorong menciptakan alat ini adalah karena terdapat pengalaman dibalik itu yakni beliau melihat adanya kesulitan yang dirasakan oleh anak -anak dalam pembelajaran matematika . alat ini merupakan alat permainan yang dibuat dengan bahan dasar kayu yang kemudian kayu ini dibentuk manjadi balok- balok kecil. Agar terlihat menarik untuk anak-anak, akhirnya balok-balok inipun diberikan warna- warna sehingga semangat belajar dalam anak juga ada dengan begitu ia bisa melangsungkan proses belajarnya dengan rasa semangat yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun