Mohon tunggu...
Fira Sekarani
Fira Sekarani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/mahasiswa

Hobi saya memasak terutama dalam membuat makanan ringan seperti desrtbox, donat, dan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan di Era Pandemi

5 Juli 2022   23:08 Diperbarui: 5 Juli 2022   23:15 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seluruh dunia telah dihebohkan dengan munculnya suatu virus yang berbahaya dan mematikan pada tahun 2020 yaitu virus Covid-19 . Virus ini menimbulkan penyakit yang cepat menyebar ke setiap orang, sehingga virus ini bisa menular melalu kondisi tubuh, seperti batuk, bersin, demam, pilek dan lain lain. Selain itu, penderita Covid-19 sangat sulit untuk diteliti secara kasat mata, karena gejala yang muncul hampir sama dengan demam pada umumnya.

Gejala ringan pada infeksi virus ini yaitu, batuk, letih, sesak nafas dan ngilu di seluruh tubuh. Sedangkan gejala berat kasus infeksi virus corona seperti kesulitan bernfas, infeksi pneumonia, sakit dibagian perut, dan nafsu makan turun. 

Munculnya virus ini telah menelan korban jiwa yang menyababkan pemerintah seluruh dunia menerapkan kebijakan untuk membuat peraturan pendidikan dalam sistem daring dalam pembelajaran jarak jauh dan juga social distancing dalam bertatap muka agar menghentikan penyebaran virus corona.

Di Indonesia selama pandemi, pemerintah menerapkan kebijakan lockdown di berbagai daerah. Dalam pendidikan, pemerintah menerapkan kebijakan lebih lanjut. Kebijakan tersebut yaitu pembelajaran bagi peserta didik akan diterapkan dengan sistem daring (dalam jaringan). 

Degan adanya kebijakan tersebut tentu akan ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan untuk menunjang pelaksanaan proses pembelajaran sevara jarak jauh.

Selain itu, dengan adanya sistem pendidikan ini mengalami perubahan bagi peserta didik yang memyebabkan pendidik dan peserta didik harus melewati masa transisi, dari proses pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring.

Disini pendidik dan peserta didik dituntut untuk dapat menguasai teknologi yang semakin canggih dalam membantu permasalahan manusia. Salah satunya adalah membatu di bidang pendidikan yang membuat pendidikan menjadi lebih praktis dan mudah. Dengan adanya teknologi ini membuat pendidikan dalam sistem daring dalam pembelajaran jarak jauh menjadikan generasi muda semakin dekat dengan teknologi yang nantinya bisa berdampak pada kemajuan negara.

Sayangnya, pembelajaran jarak jauh yang tidak efektif telah memperluas ketertinggalan hasil belajar peserta didik di Indonesia, terutama mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu. Hal ini juga menyebabkan kerugian ekonomi yang masif akibat capaian belajar yang lebih rendah dan meningkatnya potensi putus sekolah.

Banyak di daerah-daerah orang tua membiarkan anaknya putus sekolah untuk membantu orang tuanya berjualan atau dibiarkan tidak ikut sekolah daring dikarenakan para orang tua tidak memiliki telepon dan internet untuk menunjang proses pembelajaran. Dan juga karna ketidak tahuannya orang tua dan peserta didik akan penggunaan teknologi.

Kemudian menjelang tahun ajaran 2021/2022, pemerintah mengeluarkan Pedoman Pembelajaran Tatap Muka Terbatas untuk sekolah dasar (SD) yang berada di zona hijau dengan aturan  sekolah, hanya 50% murid yang boleh hadir. Selanjutnya adalah, pihak sekolah harus memiliki izin dari pemerintah setempat, mengikuti protokol kesehatan seperti, memakai masker, menjaga jarak,dan mencuci tangan. Dan syarat yang terakhir adalah persetujuan dari orang tua siswa dengan adanya kebijakan pembelajaran tatap muka tersebut. Sedangkan, sekolah yang masih berada pada zona merah dan kuning, harus tetap belajar jarak jauh.

Hal tersebut menunjukan kualitas pembelajaran jarak jauh yang belum setara antardaerah, yang memnyebabkan ketertinggalan hasil belajar bisa makin melebar bagi para murid di zona merah dan kuning. Dengan demikian, pengembangan pembelajaran jarak jauh yang kualitasnya setara dengan sekolah tatap muka merupakan kebutuhan mutlak setiap sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun