Mohon tunggu...
Firasat Nikmatullah
Firasat Nikmatullah Mohon Tunggu... Pendatang Baru

Aku adalah apa yang kamu pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lebaran untuk Umma: Antara Ego dan Cinta

22 Maret 2025   21:45 Diperbarui: 23 Maret 2025   04:49 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saat Shanum telah beranjak dewasa bersama boneka favoritnya. [Sumber: Alibaba.com]

Ramadan sore itu terasa seperti ujian kesabaran. Shanum duduk di sudut dapur Bu Puji, tangan kecilnya sibuk mencetak adonan nastar.

Tapi fokusnya terbagi... antara kue yang harus selesai dan celengan ayam kecil di sudut meja.

Celengan itu sudah berat, isinya hasil kerja keras Shanum selama dua minggu terakhir.

"Shanum, uangmu udah cukup kan buat baju Umma? Jangan kepikiran jajan terus, ya," ujar Bu Puji sambil tertawa kecil.

Shanum tersenyum tipis. Dalam hatinya, janji itu terus berkumandang:

Tahun ini, Umma harus punya baju Lebaran.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, saat Umma selalu bilang, "Baju lama Umma masih bagus, kok," meski Shanum tahu kainnya sudah pudar dan robek kecil di bahu.

Godaan di Pasar Ramadan

Pasar sore itu hidup dengan keramaian. Suara pedagang bersahutan, aroma kolak dan gorengan memenuhi udara.

Shanum berjalan pelan, celengan ayam tergenggam erat, matanya awas mencari kios baju. Namun langkahnya mendadak terhenti.

Matanya tertumbuk pada sebuah kios kecil, dan di sana, duduklah boneka kain berwarna cokelat muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun