Mohon tunggu...
Fira Noviliani
Fira Noviliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! salam kenal. Semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat dan menambah wawasan. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampus Mengajar: Penawar Dahaga Siswa di Tengah Pandemi (Pengalaman Mengabdi di SDN Cioray)

16 September 2021   21:02 Diperbarui: 16 September 2021   21:06 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dokumen pribadi)

Tasikmalaya, 16 September 2021

Pandemi Covid-19 yang terjadi setidaknya memberikan berbagai dampak dalam berbagai aspek kehidupan. Kita dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kondisi baru agar bisa tetap menjalankan kegiatan sehari-hari. Dunia pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak dari adanya pandemi Covid-19. Pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka kini harus dilaksanakan secara tatap maya atau biasa dikenal dengan pembelajaran daring.

Guru sebagai ujung tombak dituntut untuk tetap melaksanakan pembelajaran yang bermakna. Namun, perubahan kondisi yang mendadak dan sangat cepat ini, membuat kurangnya persiapan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatapa maya. Selain itu, belum meratanya akses internet di beberapa daerah di Indonesia membuat Pembelajaran Jarak Jauh melalui gawai sulit untuk dilakukan.

SDN Cioray yang berlokasi di Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya, merupakan salah satu sekolah yang cukup kesulitan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Salah satu faktornya ialah tidak semua siswa/orang tua siswa memiliki gawai serta buruknya akses internet di daerah tersebut.

Melalui program Kampus Mengajar yang diadakan oleh Kemendikbud, saya berkesempatan untuk melakukan pengabdian di SDN Cioray. Pengalaman ini sangat berharga, mengingat saya bertemu dengan siswa-siswa yang luar biasa dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Saya sangat senang karena dengan berbagai keterbatasan fasilitas, siswa tetap antusias mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa.

Salah satu kegiatan yang paling berkesan adalah pada saat peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2021. Kegiatan yang kami lakukan adalah menonton film animasi yang bertema Kartini. Saya dan teman-teman mahasiswa menyulap ruangan kelas menjadi “bioskop buatan”. Siswa sangat antusias, mengingat ini adalah pertama kalinya mereka menonton di layar proyektor dan suasana baru. Setelah menonton, siswa diberikan pertanyaan dan bagi siswa yang bisa menjawab diberikan hadiah berupa alat tulis.

(Sumber: Dokumen pribadi)
(Sumber: Dokumen pribadi)

Kegiatan kedua yang sangat berkesan adalah ketika kami melakukan kegiatan penjelajahan alam atau biasanya kegiatan ini dikenal dengan out bond. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan siswa dengan alam di lingkungan sekolah. Sebelum memulai penjelajahan, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Selama penjelajahan, siswa akan bertemu dengan beberapa pos, yang di setiap pos duah disediakan tantangan. Keadaan alam yang masih asri membuat penjelajahan ini sangat menyenangkan dan siswa bisa mengetahui nama-nama tumbuhan, hewan serta diharapkan tumbuhnya kecintaan siswa terhadap lingkungan di sekitarnya.

Selain kegiatan yang berfokus di sekolah, kami juga melakukan kunjungan ke rumah siswa untuk bertemu dengan orang tua siswa. Untuk mencapai rumah siswa, kami dihadapkan dengan kondisi akses jalan yang bervariasi. Dari kunjungan ini, kami mengetahui bahwa untuk mencapai sekolah, siswa dari Cipeucang harus melewati jembatan bambu yang licin jika hujan. Ada pula siswa dari Cikeuyeup yang harus berjalan kaki selama 1 jam untuk mencapai sekolah dengan akses jalan yang tak kalah melelahkan. Jalanan yang menanjak, menurun, berbatu dan tanah merah menghiasi perjalanan para siswa.

Kurangnya perhatian dari pemerintah mengenai akses jalan ini menjadi keluhan orang tua siswa yang merasa khawatir jika putra-putri mereka berangkat sekolah terutama jika hari hujan. Tak jarang, siswa memilih untuk tidak pergi ke sekolah jika hujan karena seragam mereka akan kotor dan jalanan yang licin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun