Mohon tunggu...
Fira Fatmawati
Fira Fatmawati Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswa

Seorang mahasiswa jurusan akuntansi dan memiliki minat bidang ilustrasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Menyongsong SDGs Guna Menyejajarkan Indonesia dengan Negara-negara Maju

9 November 2020   22:50 Diperbarui: 9 November 2020   22:55 12232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Millenium Development Goals (MDGs) telah resmi berakhir pada tahun 2015. Selama 15 tahun masa pelaksanaannya Indonesia berhasil mencapai 49 dari 67 target indikator yang ditetapkan. Pada September 2015, organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengesahkan program baru untuk melanjutkan MDGs yang bernama Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang sering disebut tujuan pembangunan berkelanjutan. Di dalam SDGs ini memuat 17 sasaran pembangunan berkelanjutan yang terbagi ke dalam 169 target untuk menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih baik. SDGs secara garis besar memuat isu sosial yang sering terjadi di masyarakat, misalnya seperti kemiskinan, tingkat pendidikan, kondisi iklim, dan lain-lain. SDGs memiliki prinsip untuk tidak meninggalkan satu orangpun di belakang. Dengan adanya program SGDs diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat terutama kelompok tertinggal.

Kebijakan pemerintah

Sampai tahun 2019, pencapaian penerapan SDG’s di Indonesia menduduki peringkat 102 dari 196 negara di dunia. Skor yang diperoleh Indonesia juga termasuk sangat rendah. Rata-rata skor dari keseluruhan negara adalah 65, sedangkan Indonesia hanya memperoleh skor 64 yang berarti Indonesia mendapat skor di bawah rata-rata negara lainnya. Hal ini tentu saja perlu dipertanyakan mengingat pemerintah Indonesia telah mengeluarkan banyak upaya untuk keberhasilan indikator pembangunan berkelanjutan ini. Salah satu contohnya pada tanggal 4 Juli 2017 Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani realisasi pembangunan berkelanjutan. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya termasuk membuat peraturan tersebut, bila tidak dibarengi dengan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat maka pelaksanaan pembangunan berkelanjutan juga tidak akan tercapai secara maksimal.  Kurangnya peran masyarakat dan inilah yang menyebabkan kurang maksimalnya penerapan program SDGs di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Dalam pertemuan dengan Executive Secretary of United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP), Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin, menyampaikan bahwa peran aktif Indonesia dalam program SDGs meliputi menurunkan angka kemiskinan, pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), reformasi penghentian tambang liar, restorasi gambut, serta program substitusi bahan bakar ke bahan bakar rendah karbon seperti B30 atau penggunaan kendaraan listrik. Beliau juga mengatakan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung program SDGs dan mengimplementasikannya di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukannya pembinaan kepada masyarakat mengenai pentingnya kelestarian lingkungan hidup.

Menurut Billy Mambrasar, Duta SDGs periode 2019-2021 yang juga merupakan Staf Khusus Presiden mengatakan bahwa dari 17 sasaran SDGs, hanya terdapat 3 sasaran yang sudah tercapai. Di antaranya adalah berkurangnya kemiskinan, aksi-aksi perubahan iklim, serta pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan. Untuk dapat mencapai sasaran-sasaran SDGs diperlukan keterlibatan tidak hanya dari pemerintah, melainkan dari masyarakat dan sektor swasta juga. Menurut Billy, generasi muda sudah banyak ikut berperan menggerakkan program SDGs di Indonesia, terutama dalam aksi mengurangi perubahan iklim. Salah satu contohnya adalah anak muda Bali yang menggerakkan program Zero Plastic Waste merupakan program mengurangi penggunaan plastik dan menggantinya dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu masih banyak lagi generasi muda dari Sabang sampai Merauke yang ikut berpartisipasi dalam menggerakkan program SDGs ini. Walaupun begitu masih banyak pula generasi muda yang apatis akan pentingnya menjaga lingkungan. Padahal sudah seharusnya generasi muda memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan, terutama mahasiswa yang merupakan insan akademis dan diharapkan dapat memberikan cerminan yang baik. Sangat penting bagi mahasiswa untuk memiliki kesadaran dan melakukannya mulai dari diri masing-masing sebelum mengajak orang lain.

Peran dan strategi mahasiswa dalam mencapai target SDGs

Tak hanya pemerintah saja, para pemuda pun ikut diajak untuk memecahkan masalah dalam mencapai tujuan perkembangan berkelanjutan ini. Contohnya seperti kompetisi debat SDGs Indonesia yang diadakan oleh United Nations Development Programme (UNDP) yang bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Luar Negeri, dan Tanoto Foundation. Dalam kompetisi debat tersebut para mahasiswa dari seluruh Indonesia diajak untuk berpikir kritis dan ikut terlibat dalam mencari strategi mencapai target SDGs, terutama dalam masa pandemi ini. Dengan diadakannya kompetisi ini, diharapkan mahasiswa dapat mulai mempersiapkan diri untuk membantu Indonesia mempercepat SDGs dan mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

Tak mau ketinggalan, Universitas Bina Mandiri Gorontalo mengadakan webinar Internasional SDGs yang juga membahas mengenai pengaruh pandemi terhadap capaian target SDGs. Webinar yang dihadiri para mahasiswa Universitas Bina Mandiri ini dibuka oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim dan mengusung tema “Innovation to Empower Rural Communities in The Time of Covid-19” atau yang berarti “Inovasi Pemberdayaan Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19”. Dalam webinar itu, beliau mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memang telah mempengaruhi capaian target SDGs terhadap seluruh sektor dan pemerintah provinsi Gorontalo telah berupaya untuk menanganinya dengan melakukan realokasi APBD tahun anggaran 2020 yang difokuskan pada penyediaan sarana prasarana kesehatan, Jaring Pengamanan Sosial, serta pemberdayaan masyarakat melalui stimulus ekonomi khususnya sektor UMKM. Setelah menghadiri webinar ini, diharapkan dapat membuka pikiran mahasiswa mengenai bagaimana keadaan bangsa Indonesia, terutama kondisi perekonomian dan kesehatan masyarakat saat ini akibat pandemi. Pandemi Covid-19 jelas telah mempengaruhi dua indikator capaian SDGs tesebut.

Mahasiswa dikenal sebagai kaum intelektual yang seharusnya memiliki pemikiran yang tinggi dan kritis untuk memajukan bangsa. Mahasiswa berada di tingkatan yang sudah berbeda dari siswa biasa. Tugas seorang mahasiswa bukanlah hanya belajar di lingkup perguruan tinggi saja. Sesuai dengan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi, dari ilmu yang didapatnya di perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan melakukan penelitian dan mencari cara untuk menyelesaikan berbagai fenomena permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya sesuai dengan kompetensinya. Yang dimaksud lingkungan sekitar tidak hanya di lingkup lingkungan perguruan tinggi, melainkan mencakup lingkungan masyarakat tempat ia tinggal. Setelah melakukan penelitian, mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat yang merupakan bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Dengan melakukan pengabdian, mahasiswa dapat membantu memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk memiliki kehidupan yang lebih baik yang mana merupakan tujuan dari pembangunan berkelanjutan.

Mahasiswa adalah agen perubahan, sesuai dengan fungsi Agent of Change dan kehadiran mereka diharapkan dapat membawa perubahan terhadap keadaan masyarakat Indonesia agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Mahasiswa harus mampu melihat permasalahan di sekitarnya dalam hal ini memberikan pembinaan dan mendorong masyarakat untuk ikut melaksanakan SDGs. Dengan ini, seluruh lapis masyarakat di Indonesia terutama kelompok tertinggal dapat memiliki taraf hidup yang lebih baik dan sejajar dengan negara-negara maju.

Apa yang selanjutnya harus dilakukan mahasiswa

Mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa sudah seharusnya turut bekerja sama dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan ini. Mahasiswa diharapkan dapat ikut serta membangun Indonesia menjadi lebih baik dan menyejajarkan perkembangan pembangunan berkelanjutan Indonesia dengan negara lain, terutama negara-negara maju.

Mahasiswa adalah kelompok penggerak generasi muda yang memiliki karakter kritis, independen, dan obyektif. Oleh karena itu, mahasiswa memiliki peran penting terhadap kemajuan bangsa Indonesia termasuk dalam keberhasilan program SDGs. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan mahasiswa untuk ikut menggerakkan program SDGs, antara lain:

1. Kesadaran akan pentingnya program SDGs

Pertama, mahasiswa harus sadar terlebih dahulu akan pentingnya tujuan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, mahasiswa harus tahu mengapa program SDGs penting bagi Indonesia sehingga mahasiswa akan sadar pentingnya program ini.

2. Ikut melaksanakan program SDGs

Bila sudah tahu akan pentingnya program SDGs, mahasiswa diharapkan untuk ikut merealisasikan tujuan-tujuan dari SDGs. Ini merupakan bentuk pengabdian mahasiswa terhadap negara dengan menerapkan ilmu yang telah diperolehnya dari perguruan tinggi.

3. Menggerakkan program SDGs di kalangan masyarakat

Mahasiswa diharapkan dapat membawa perubahan terhadap masyarakat dengan memberikan pembinaan dan mendorong masyarakat untuk ikut memajukan negara dengan ikut melaksanakan tujuan pembangunan berkelanjutan. Bila semua pihak ikut terlibat maka SDGs pun akan dapat terlaksana dengan lancar dan lebih maksimal.

4. Meneliti dan menganalisis perkembangan pelaksanaan SDGs di Indonesia

Mahasiswa dapat meneliti pelaksanaan SDGs yang dilakukan di Indonesia, mencari faktor pendukung dan penghambatnya serta membandingkannya dengan pelaksanaan di negara lain yang hasilnya lebih maksimal. Dengan begitu, mahasiswa dapat mengajukan pendapat dan saran terhadap pemerintah mengenai kebijakan pelaksanaan SDGs di Indonesia.

Dengan terlaksananya program SDGs, maka kesejahteraan masyarakat Indonesia akan meningkat dan terbebas dari kesenjangan sosial. Selain itu, peningkatan kualitas kehidupan masyarakat pun akan terus meningkat baik dari generasi sekarang hingga ke generasi selanjutnya. Apabila program SDGs terlaksana secara maksimal, bukan tidak mungkin untuk menuntun Indonesia menjadi negara maju kelak. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa sudah menjadi tanggung jawab mahasiswa untuk ikut menyukseskan pelaksanaan program SDGs di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun