Mohon tunggu...
Ilma Amalia
Ilma Amalia Mohon Tunggu... Human Resources - Human Resource Development

Learner | An HR | Fakultas Sains Kognitif dan Pembangunan Manusia | University Malaysia Sarawak | blog pribadi: fiqrah-amalia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Logika Ironis Pembelaan Hak Aurat

8 Maret 2018   18:30 Diperbarui: 8 Maret 2018   19:44 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4 Maret 2018 ada aksi yang diselenggarakan oleh kaum feminis Indonesia. Aksi yang bertajuk Woman's March ini menyuarakan kesetaraan gender antara kaum laki-laki dan perempuan. Hal lain lain yang disoroti adalah toleransi dan keberagaman, memberikan perlindungan pada perempuan, penyamaan hak, hingga penghapusan diskriminasi terhadap kaum minoritas.

Namun, ada satu hal yang artikel ini soroti. Yaitu Pembelaan Hak Aurat yang di gaungkan oleh salah satu orator adalah "tubuh wanita tidak bisa diatur.."

Maka saya yang membacanya pertama kali agak mengerutkan dahi. Antara korelasi kalimat "Aurat gue bukan urusan Lo" dan "Stop Pelecehan Seksual"

Dengan argumen seperti ini

"kalau ada pelecehan seksual itu, yang salah ya orang yang melecehkan dong! Kenapa yang disalahkan malah perempuannya?! Suka suka gue, yang punya badan kan gue. Otak lu yang mesum. Yang tertutup juga banyak kok yang jadi korban pelecehan seksual"

Maka secara tidak langsung inti dari orasi tersebut adalah

"Aurat itu hak.. dan jika ada pelecehan seksual yang salah adalah sepenuhnya salah di pelaku"

Okey, mari kita analogi kan ke hal yang berbeda.

Kalau ada pencurian yang terjadi di suatu rumah, habis semua benda benda dijarah. Terjadi karena si tuan rumah tidak mengunci pintu rumahnya.

Apakah ini (masih) semata-mata kesalahan si pencuri?

Bukankah logikanya adalah, jika yang mengunci pintunya rapat rapat saja masih bisa kecurian. Apalagi yang teledor yang membiarkan pintu rumahnya terbuka?

Manusia yang memiliki perlu makan saja bisa saja jadi penjahat jika kebutuhannya tidak terpenuhi.

Menurutmu bagaimana tentang kebutuhan seksual laki laki sedangkan disekitarnya terlalu banyak "pemancing"?

Secara default, otak laki-laki itu mikirnya ke seks. Mayoritas ketertarikan utama seorang laki-laki pada perempuan adalah fisik. Secara otomatis akan mengarah pada nafsu. Jadi jika semakin banyak laki laki yang terangsang namun tak terpenuhi kira kira apa yang akan terjadi?

Yup, jika bukan anda yang buka-bukaan yang dilecehkan, maka yang menutup aurat lah yang akan menjadi korbannya.

Karena penjagaan tentulah harus dari dua sisi:

-Yang laki laki jaga pandangan

-yang perempuan jangan mengundang

Maka amat lucu sebenarnya jika ada seorang yang ingin terjaga, tapi tidak mau menjaga.

Baik, sekedar ilmu tambahan..

Tahukah anda apa yang terjadi saat seseorang terlalu banyak terpapar oleh pornography/aksi?

Bagian otak bernama Prefrontal Cortex bisa RUSAK. PFC adalah bagian otak berpikir manusia yang menjadi tempat pengambilan keputusan. PFC hanya ada pada manusia, inilah otak pembeda antara manusia dan hewan.

Seseorang yang PFC sudah rusak bisa penjadi penjahat amat biadab, kenapa? karena otak kemanusiaannya telah rusak. Maka saya tak heran kasus perkosaan makin hari makin parah. Karena yang laki laki semakin terpapar, jangan lagi yang wanita ingin buka bukaan.

Jika kita sebagai wanita sudah tau isi otak laki laki, saya tidak yakin wanita akan berorasi ingin buka bukaan..

Salam,

Pembelajar Psikologi Manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun