Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memusnahkan Animasi

24 Februari 2019   14:43 Diperbarui: 24 Februari 2019   15:26 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi animasi :www.wallhere.com

Terjerembap aku, sekelilingku kini adalah anime. Hanya aku, sosok dengan rambut ikal hitam dan mata seperti manusia yang dulu kulihat. Namun kini aku dalam keterbatasan. Anime-anime itu memiliki kemampuan meloncat, bertarung dengan paras rupawan yang tak ada satupun rambut mereka hitam. Semua memiliki warna.

Aku terkepung pada orang-orang berlagak bagai Sinichi Kudo, bahkan hingga tuxedo bertopeng. Perempuan kini sudah berubah menjadi Sailor Moon dan beberapa perempuan dalam hentai yang beberapa kali kulihat di duniaku sebelumnya. Mata besar, pakaian minimalis dan payudara besar, sebelumnya hanya imajinasiku, kini nyata.

Satria namaku, ini kisahku.

Bertahun-tahun aku hidup dalam imajinasi anime. Film, game dan lainnya, rasanya aku ingin masuk kedalam anime tersebut, menjadi pahlawan menyelamatkan gadis-gadis dengan rok mini. Terakhir aku di dunia, aku menolak ajakan teman untuk nonton film bioskop. Ya, memang hal itu tak pernah terjadi, selalu kutolak. Aku hanya Asik dengan anime.

Pagi setelah ajakan itu, aku berada dalam dunia seperti gambar-gambar. Terkejut aku terheran-heran, apa harapanku terwujud. Tiba, tiba kos tempatku tinggal sudah berubah seperti kamar Nobita dengan kasur di lantai. Pagi itu aku keluar kamar, melihat sosok perempuan keluar dari kamar sebelah kamarku. Lebih mirip Sakura di film Naruto. Hanya saja kostumnya bukan seperti ninja.

"Hai Satria,"

"Oh Yuma, bagaimana istirahatmu malam tadi?" tanyaku padanya, tanpa kusadari ternyata aku telah mengetahui namany.

"Yah seperti biasa, apa kau sibuk hari ini?"tanyanya padaku.

"Ah, tampaknya aku sedang kacau," jawabku.

"Kalau begitu mari ikut aku, mungkin masalahmu dapat kita pecahkan bersama," jawabnya.

Di lantai bawah kos, aku melihat orang-orang mirip seperti Giant dalam film Doraemon, Hikaru No Go, Yugi Oh dan lebih menyeramkan seseorang seperti Bejita duduk di teras sedang menyantap sarapan pagi. Entah mengapa lontong sayur masih terlihat seperti nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun