Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Buku Pemikiran Profesor Kimberley

13 Juni 2018   00:14 Diperbarui: 13 Juni 2018   00:49 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Buku - www.indopolitika.com

"Ia adalah Falker,"

Trichi dan Asinger terkejut mendengar nama yang diucapkan Hoffman.

"Lehman dan Burke (Calon Kepala Polisi) telah melaporkan kepadaku, keterlibatan Falker pada pembunuhan Professor Kimberley sudah 99 persen, begitupun para ahli forensik," kata Trichi.

"Dia jelas pembunuh tokoh revolusi kita," sela Asinger.

"Oh ayolah. Mengertilah kalian, keberhasilan revolusi ini semata-mata karena pemikiranku. Pemikiran orang tua itu lebih baik kita buang saja." Kata Hoffman.

"Kau, berkhianat Hoff," teriak Asinger sambil memukul meja.

"Ayolah panglima, kita semua adalah pengkhianat,"  jawab Hoffman.

"Tahukah kau, jika kita tidak melenyapkan pemikiran Kimberley, maka rakyat hanya menurut pada pandangannya saja. Itu merupakan suatu hal buruk bagi negara yang akan kita bangun kedepan."

"Lalu bagaimana saranmu, masyarakat juga hampir tahu, pembunuh sebenarnya adalah Falker,"  kata Trichi.

"Baiklah, sebagai tokoh pejuang revolusi yang paling dihormati Asinger berhak mengumumkan bahwa pembunuh Kimberley yang sebenarnya adalah Lehman,"

"Kau akan membuatku mati Hoff," kata Asinger

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun