Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tespek di Kamar 2806

11 Juni 2018   18:35 Diperbarui: 11 Juni 2018   18:54 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. www.merdeka.com


Kamar 2806 Meredith Hotel. Merupakan room suite, kala itu ditinggali seorang pria. Tampak duduk di balkon memandangi bunga-bunga indah tumbuh di rerumputan penghias malam terpendar cahaya lampu.

Melalui gawainya, ia kerap membalas pesan-pesan pada perempuan yang ditunggunya. Terpancar kebahagiaan dari wajahnya. Pagi tadi, ia mendapat kabar gembira dari perempuan itu. Perjalanan jauh ditempuhnya agar melihat kebahagiaan itu dari dekat.

Yang ditunggu pun datang. Pelukan hangat lelaki itu bersama kebahagiaan yang tampak memuncak dari senyumannya.

"Apakah kau lelah?"

"Ehh, lumayan," kata perempuan itu.

"Mari kita masuk."

Mereka duduk di kasur saling mengecup. Sang lelaki tampak bahagia memeluknya.

"Apakah kau bahagia sayang?" Tanya perempuan itu.

"Ya, aku sungguh bahagia. Kau telah memberiku harapan dan cinta,"

"Aku juga bahagia. Terimakasih pemberianmu kemarin sayang. Ini hasil tes kehamilanku, aku positif. Kau kan segera memiliki momongan sayang," kata perempuan itu.

"Oh terimakasih tuhan,"ucap lelaki itu dan mengecupnya.

Dia lelaki yang telah sepuluh tahun menginginkan momongan. Begitu bahagia mendapatkan kabar kehamilan perempuan simpanannya.

"Berjanjilah kau akan menanggung jawabi aku dan buah hatimu?"

"Pasti sayang, aku akan memberikan segalanya padamu dan anak kita," kata lelaki itu.

Tespek itu terus dipandang lelaki itu, sambil berkhayal tentang anaknya kelak.

Tak lama berselang, perempuan itu ke kamar mandi dengan tergesa. Lelaki itu merasa heran dan ikut menyusulnya.

"Kau kenapa sayang?" tanya lelaki, kemudian terdiam melihat kekasihnya dalam keadaan jongkok dan mengeluarkan bercak merah.

"Kau?"

"Kau menipuku?"

"Ah tidak sayang, aku bisa menjelaskan..."

Lelaki itu kalap, mencekik perempuan itu. Meninggalkannya di kamarmandi suite room 2806.

Esok hari, service room mendobrak kamar tersebut. Terlihat sebuah tespek di kasur. Saat membersihkan kamarmandi mereka terkejut dan menduga pembunuhan tersebut terjadi karena kehamilan perempuan tersebut.

Sei Rampah 11/6/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun