Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

FlashFiction | Wafer dan Teh Susu

11 Desember 2017   23:53 Diperbarui: 12 Desember 2017   08:23 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku terkejut ketika dia duduk di sebelah mejaku. Ketikaku sedang menikmati kopi. Kulihat ia seperti orang yang kukenal. Namun aku lupa dan dimana. Sangat familiar memang.

Ia memesan sebungkus wafer dan teh susu. "Mbak wafernya dan tolong buatkan aku teh susu," pintanya pada pelayan warung.

Ah, aku baru ingat. Ia tetanggaku yang merupakan terpidana kasus korupsi. Mengapa malam ini ia berada di luar dengan bebas. Bukankah dia diganjar hukuman 8 tahun penjara.

Tapi kulihat, sebuah koran di dekat wafer dan teh susunya. Sebuah headline news berjudul "Oknum Pegawai LP Terima Suap". Akupun ngeh.

Sei Rampah 11/12/2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun