Mohon tunggu...
Fiqih DarlieM
Fiqih DarlieM Mohon Tunggu... Duta Besar - Freelance

Tulisan apa saja

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Terjebak Tumpukan Buku Dikejar Rotasi Waktu Dan Dibunuh Ketidakmauan

14 Agustus 2019   15:35 Diperbarui: 11 Juli 2023   01:19 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa Kata Terlambat; Tulisan ini saya persembahkan untuk diri saya sendiri.-"Tidak ada kata terlambat dalam memulai membaca untuk memutus rantai kebodohan". Mengembangkan minat baca di mulai dari diri sendiri,niat dan kemauan. Seperti yang sudah biasa kemalasan adalah suatu hal terberat yang harus  di lawan dalam memulai dan mengembangkan minat.  Seiring berkembangnya zaman, minat membaca sudah ter alihkan dengan hal-hal yang bisa mempengaruhi pola fikir dan sikap kepada hal yang negatif. 

Hal yang sangat di tekankan dalam era modren adalah pengontrolan diri terhadap pengaruh menyimpangnya penggunaan teknologi dan kecanduan terhadap teknologi,hal tersebutlah yang begitu kuat mempengaruhi berkurangnya minat baca pada generasi, sehingga semakin hari generasi terjerumus dalam kebodohan yang di kelilingi teknologi.

Membaca adalah Melawan, lalu apa kita sudah melawan ? sikap melawan sangat di perlukan dalam diri, yang di maksud melawan dalam hal ini adalah tak lain melawan dari sifat buruk yang ada dalam diri sendiri dari sifat malas  yang merupakan sifat yang sangat berbahaya dan menjerumuskan. 

Kemalasan dan ketidak ingin tahuan sulit mengobatinya, sikap malas dalam pribadi mungkin akan menjadi kutukan bagi manusia menjadi tidak maju melawan kebodohan. Dengan melawan kemalasan kita bisa keluar dari kutukan tersebut dan bisa mendorong diri untuk menambah minat baca dan mengembangkan potensi-potensi yang lain dalam diri.

"Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas" -- Buya Hamka

Memulai dan mengembangkan minat baca adalah suatu sikap dan bentuk perlawanan terhadap rantai kebodohan. Seringkali kemalasan menjadi suatu faktor penyebab kurangnya minat baca dalam diri manusia. Kemalasan dalam membacalah sebenarnya yang menjadi titik awal kebodohan di dunia. 

Jangan sampai kebodohan menyelimuti diri yang awalnya hanya akibat dari kemalasan diri sendiri. Tentukan sikap mulai hari ini dalam melawan kemalasan membaca,apapun itu caranya agar minat baca menjadi sebuah sifat yang wajib ada dalam diri. Dunia membutuhkan generasi yang berpengetahuan bukan terus berada di titik kebodohan. Dan harus keluar dari keadaan tersebut yaitu dengan banyak membaca.

Penulis buku,-Maman Suherman pernah mengungkapkan, kondisi masyarakat Indonesia terhadap minat baca sangat memprihatinkan khususnya di era perkembangan teknologi komunikasi. Minat generasi saat ini sudah amat memprihatinkan. 

Ditambah lagi banyaknya anak-anak dalam usia sekolah yang kekurangan biaya sehingga terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah, bahkan tidak sama sekali menyelesaikan pendidikan sekolah dasar. Serta keluarga yang tidak acuh dengan anaknya tanpa memperhatikan sifat dan kebiasaan anaknya sehingga generasi-generasi penerus tersebut terpengaruh hal yang tidak baik di sekelilingnya.

Masyarakat yang di kelilingi dan lingkupnya terdiri dari banyak generasi yang akan melanjutkan rantai kehidupan harus selalu memberikan pengarahan kepada generasi bawahnya seperti dalam minat baca kepada anak,remaja,agar generasi penerus tersebut terhindar dari hal negatif akibat kurangnya membaca.

Belajar dari negara Finlandia, generasi pelajar anak-anak dan remaja mewajibkan membaca satu buku dalam satu minggu. Hal tersebut menjadi kebiasaan dari dirinya untuk suka membaca dan haus pengetahuan. Sehinggga orang dewasa sampai lansiapun masih tetap menjaga minat baca dalam kehidupanya. Selain itu menurut laporan, The World’s Most Literate Nations (WMLN) Jhon W. Miller, Presiden Central Connecticut State University, New Britain, Finlandia adalah negara paling literat atau terpelajar di dunia.

Sebenarnya tidak ada kata terlambat dalam hal membaca,selagi mau dan ingin mengembangkan minat baca maka itu sangat bagus untuk kehidupan yang harusnya makin hari makin penuh pengetahuan.

Kembali mengembangkan minat baca di dalam diri dapat dimulai dan di coba dari hal yang sederhana,seperti mencoba membaca koran,cerpen,novel serta buku sejarah dan lainya. Ubahlah kebiasaan rasa malas yg menyebabkan diri terjebak dan tidak mampu mengembangkan potensi yang ada. Jangan sampai terpengaruh oleh hal yang menyenangkan tapi makin hari semakin membodohkan,seperti halnya teknologi baik itu Gadget,Game,dan situs online dalam fitur teknologi lainya,hal tersebut terjadi jika sudah melewati batasanya. 

"Seperti di ketahui buku adalah sumber ilmu,membaca adalah rel dan jalan untuk mendapatkan ilmu,tanpa membaca ilmu tidak akan pernah sampai kepada  otak dan fikiran manusia"-itulah yang di sampaikan oleh seorang jurnasil sekaligus ketua PWI(persatuan wartawan indonesia) A.Damanhuri yang disampaikan kepada saya pribadi  saat ditemui dan diskusi di ruang kerjanya.

"Mulailah Membaca Atau Kita Semua Tertipu"@fiq.darlieM

images-1-5d53cd0d097f36706e10e602.jpeg
images-1-5d53cd0d097f36706e10e602.jpeg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun