Mohon tunggu...
Fiona Setiawan
Fiona Setiawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Eritrosit dalam Perkembangan Zaman

25 November 2017   18:07 Diperbarui: 25 November 2017   18:08 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Darah merupakan bagian yang penting bagi tubuh kita. Bila kita bicara tentang darah, maka akan mengacu ke peredaran darah, dan tentu mengacu pada jantung. Namun sebenarnya darah tersusun dari sesuatu yang cair dan padat. Darah yang kita tahu sehari-hari memang berbentuk cair. Tapi di dalam darah itu sendiri masih terdapat sel-sel yang menjadi pembentuk darah. Di dalam darah terdapat 55 persen plasma darah, atau cairan darah, sehingga darah kita adalah cairan. Sisanya adalah sel-sel darah, yaitu Eritrosit ( Sel Darah Merah ), Leukosit (Sel Darah Putih ), dan Trombosit ( Keping Darah ). Kali ini kita tidak akan membahas semua mengenai penghuni-penghuni darah ini, melainkan mengenai suatu kasus yang menyangkut Eritrosit.

Sebelum itu, penjelasan singkat mengenai Eritrosit adalah sebagai berikut:

Dalam fungsi darah yang mengangkut nutrisi, Eritrosit berperan dalam pembawa oksigen. Hal ini disebabkan karena dalam Eritrosit terdapat Hemoglobin yang mampu mengikat darah. Hemoglobin yang sudah mengikat O2 memicu darah berwarna merah dan disebut sebagai Oksihemoglobin. Proses pengikatan O2 oleh hemoglobin terjadi di paru-paru dan dilepas saat hemoblobin di dalam sel di seluruh tubuh.

Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah terhadap tulang pipa dan tulang pipih. Saat masih bayi, sel darah merah dibentuk tidak di sumsum merah, karena belum terbentuk, melainkan di limpa dan hati. Eritrosit juga menentukan golongan darah seseorang.

Eritrosit juga bisa menjadi tua. Layaknya organ dalam tubuh kita yang melemah karena faktor usia. Namun umur Eritrosit jauh lebih pendek dibanding dengan umur organ lain seperti tulang atau otak. Umur Eritrosit kurang lebih sekitar 120 hari. Tapi jangan salah, Eritrosit tidak mati tua, tapi dirombak untuk kemudian dibentuk menjadi Eritrosit yang baru. Proses ini terjadi di dalam hati. Di dalam hati, hemoglobin diubah menjadi zat empedu (bilirubin) yang berwarna kehijauan. Zat empedu diekskresikan oleh hati ke kantong empedu, menyisakan zat besi dari hemoglobin yang akan digunakan kembali untuk membuat eritrosit baru.

Oksigen sendiri adalah sesuatu yang penting bagi tubuh. Oksigen diperlukan otak, jantung, dan organ-organ lain. Berfungsi dalam mempertahankan tubuh (sistem imun) dan bahan yang diperlukan dalam metabolisme. Dan oksigen diangkut oleh Eritrosit.

Seperti yang kita tahu, manusia jaman sekarang lebih mudah sakit-sakitan. Apakah ini ada hubungannya dengan Eritrosit ataukah memang pengaruh lingkungan seperti bakteri yang mulai semakin ganas? Apakah Eritrosit dari jaman ke jaman semakin lemah karena pengaruh evolusi? Ataukah karena tubuh kita yang semakin sibuk dengan kegiatan sehingga kita perlu oksigen lebih?

Bila kita melihat kembali, evolusi sebenarnya adalah perubahan sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari generasi ke generasi. Dengan kata lain evolusi disebabkan oleh gen. Seperti beberapa teori yang dikatakan Darwin, salah satunya kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup. Seperti dinosaurus, mereka punah karena mereka tidak mampu bertahan hidup dari perubahan kondisi lingkungan. Dengan kata lain, semacam seleksi alam. Mereka yang bertahan adalah mereka yang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan ( adaptasi ). Contohnya alligator atau buaya yang konon disebutkan berasal dari jaman dinosaurus hingga sekarang. Kalau itu memang benar, alligator dengan buaya memiliki bentuk tubuh yang sesuai untuk bertahan hidup dibanding dengan dinosaurus. Tapi kemudian kita megenal berbagai macam jenis alligator dan buaya. Atau dapat kita lihat dari bentuk hewan yang lain. Kenapa harimau berbentuk seperti itu atau kenapa elang berbentuk seperti itu? Bentuk tubuh mereka mempengaruhi cara mereka hidup atau makan. Tapi, bagaimana kalau cara mereka hidup atau makan yang mempengaruhi bentuk tubuh mereka? Mungkinkah kalau dulu kucing berasal dari singa yang karena suatu hal menjadi menciut dan menjadi kucing yang kita kenal sekarang? Bahkan para ilmuwan menetapkan singa, harimau, dan sebangsanya dalam famili kucing besar. Apakah singa berasal dari kucing atau kucing berasal dari singa?

Kembali ke topik, lalu apakah eritrosit memang mengalami evolusi? Hal itu mungkin karena lingkungan kita mulai berubah. Rumah-rumah dari kayu sekarang tergantikan oleh gedung-gedung pencakar langit yang terbuat dari semen dan baja. Jalan-jalan dari tanah yang memungkinkan bagi pohon untuk tumbuh kini tergantikan oleh aspal yang sulit ditembus akar. Lalu dengan lingkungan seperti ini, apakah tubuh kita termasuk eritrosit berevolusi demi menyesuaikan tubuh kita dengan lingkungan? Sayangnya kita belum mendengar eritrosit berwarna pelangi atau hal lainnya. Dengan kata lain ada kemungkinan eritrosit kita dari jaman ke jaman masih berupa eritrosit dengan stuktur yang sama. Dan eritrosit menentukan golongan darah seseorang. Apabila orang dengan eritrosit yang berevolusi muncul, bukankah golongan darahnya juga akan berbeda? Mungkin akan muncul golongan darah C atau D. Tapi kita tidak tahu. Bisa jadi orang tersebut memang ada namun dikarenakan dia kecelakaan atau sakit yang menyuruh dia untuk melaksanakan tranfusi darah yang membuat dia punah. Dikarenakan masa kita adalah masa dimana golongan darah adalah A, B, AB, dan O, bukan jaman dengan golongan darah C atau D. Tapi mungkin jaman dulu pernah ada golongan darah selain A, B, AB, dan O. Kemudian dengan adanya evolusi menjadikan kita hidup dengan golongan darah A, B, AB, dan O. Bisa juga golongan darah yang lain terkena seleksi alam sehingga hilang.

Lalu apa hubungannya dengan Eritrosit yang melemah? Bisa saja karena evolusi, eritrosit kita melemah, namun bagian tubuh kita berkembang demi menutupi kelemahan ini. Misalkan kalau kemampuan eritrosit dalam mengikat O2 melemah, bisa jadi fungsi itu tergantikan oleh plasma darah, atau leukosit. Tapi plasma darah dan leukosit memiliki fungsinya masing-masing sehingga hampir mustahil hal tersebut terjadi.

Lalu ke argumen yang lain. Apakah ini disebabkan karena tubuh kita yang melakukan aktivitas terlalu banyak? Dibandingkan dengan argumen yang sudah kita bahas, yang ini lebih logis. Kalau benar eritrosit kita tidak berubah, maka tugas yang dilakukannya masih sama. Lalu bisa jadi eritrosit memiliki batasan dalam kinerjanya. Seperti kapasitas memori dalam komputer atau HP. Bisa jadi eritrosit hanya mampu mengangkut O2 sebanyak, misalkan, 10 liter. Tapi seperti yang kita tahu oksigen berperan dalam kegiatan kita sehari-hari. Dengan kata lain kita memerlukan oksigen yang mungkin lebih dari 10 liter. Dibanding dengan argumen pertama hal ini lebih logis. Karena seperti perkembangan zaman, dari agraris menjadi industri. Memang benar tugas manusia tergantikan oleh mesin, degan kata lain kerja semakin sedikit. Tapi kemudian itu juga membuka peluang kerja lainnya. Seperti muncul hal seperti manajer, atau sebagainya. Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki pekerjaan? Tentu mereka berusaha sekuat tenaga untuk hidup. Berusaha sekuat tenaga mengarah pada kinerja yang berat. Lalu bagaimana kalau tubuh tidak mampu menahannya? Dibanding dengan dulu dimana kita saling bergotong royong untuk membantu pekerjaan, sekarang kita lebih individualis. Bisa jadi karena itu oksigen yang kita perlukan harusnya lebih banyak. Namun sebenarnya dengan fakta bahwa eritrosit menjadi tua, dengan kata lain kemampuannya dalam mengikat oksigen juga semakin lemah. Ada kemungkinan ini yang menyebabkan tubuh kita menjadi mudah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun