Mohon tunggu...
FINOLIA STINPATTIKAWA
FINOLIA STINPATTIKAWA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Filipi 4;13." Segala Perkara Dapat ku tanggung Dalam Dia Yang Memberi Kekuatan Kepadaku"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Modul Nusantara Mahasiswa PMM 2 UPI ke Kampung Adat Desa Cirendeu

3 November 2022   13:05 Diperbarui: 3 November 2022   13:09 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa PMM  2 UPI kembali melakukan kegiatan Modul Nusantara dengan Tema Kebhinekaan. Kegiatan ini adalah ke  Kampung Adat desa Cireundeu,Kampung Adat desa Cirendeu adalah salah satu desa yang memiliki kepercayaan sunda wiwitan. 

Akan tetapi ada beberapa pihak yang berpendapat bahwa Sunda Wiwitan juga memiliki unsur monoteisme purba, yaitu di atas  dewa tunggal tertinggi maha kuasa yang tak berwujud yang disebut Sang Hyang Kersa yang setara dengan Tuhan Yang Maha Esa. 

Penganut ajaran ini salah satu nya adalah kampung penganut kepercayaan ini kampung adat desa Cireundeu Kota Ciamis, Jawa Barat. Menurut penganutnya, Sunda Wiwitan merupakan kepercayaan yang dianut sejak lama oleh orang Sunda Secara universal, semua manusia memang mempunyai kesamaan di dalam hal Ciri Manusia. 

Namun, ada hal-hal tertentu yang membedakan antara manusia satu dengan yang lainnya. Dalam ajaran Sunda Wiwitan, perbedaan-perbedaan antarmanusia tersebut didasarkan pada Cara Ciri Bangsa yang terdiri dari Rupa, Adat, Bahasa, Aksara, dan Budaya. sebelum datangnya ajaran Hindu dan Islam.

Sunda Wiwitan tidak mengajarkan banyak hal yang mejadi larangan larangan di kampong ini kepada para pemeluknya. Seperti yang kita ketahui bahwa tabu pelarangan sosial terhadap ucapan,  tindakan, atau orang yang dianggap tidak diinginkan oleh suatu kelompok, budaya, atau masyarakat. biasa berupa ucapan sesuatu yang dilarang, dan tindakan melakukan suatu tindakan yang dilarang. 

Di Kampung adat Cirendeu ini juga mereka memiliki suatu kepercyaan sampai saat ini dan masih terus di lakukan oleh sebagai masyarakat yang berada di kampong cirendeu yaitu tidak memakan Nasi, akan tetapi mengolah singkong mejadi Nasi singkong dan itu merupakan makanan pokok dari kapung Cirendeu ini. 

Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai tradisi, yang telah diturunkan secara turun temurun kepada anak cucu yang hidup di wilayahnya. Kebiasaan warisan nenek moyang tersebut lantas mengakar dan menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan di berbagai keadaan.

Layaknya makna yang terikat, kebiasaan tersebut lantas berkembang menjadi sebuah kepercayaan yang bersinergi dengan ajaran agama. Ajaran tersebut membaur dengan elemen sakral di tengah hiruk pikuk kehidupan sosial kemasyarakatannya.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun