Mohon tunggu...
Finky Fardiah
Finky Fardiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dukung Higienitas dalam Hilirisasi Usaha Pengolahan Telur Asin: Mahasiswa Undip dan Polindra Tawarkan Berbagai Inovasi

21 September 2022   14:43 Diperbarui: 21 September 2022   14:59 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak mengenal telur asin? Salah satu olahan berbahan dasar telur yang digemari masyarakat. Telur asin merupakan salah satu olahan pangan berbahan dasar telur itik yang memiliki cita rasa asin serta sering dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki cita rasa yang asin, gurih dan harga yang bersahabat bagi Masyarakat. 

Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejo Rahayu yang berlokasi di Candirejo, Tuntang, Kabupaten Semarang memiliki total populasi itik sebanyak 1.500 ekor itik yang terdiri dari 1.200 betina dan 300 ekor jantan yang dapat memproduksi hingga 1.100 butir telur itik/hari yang sebagian telur segar diolah menjadi telur asin. Akan tetapi, jumlah yang besar tersebut serta produksi telur asin yang dilakukan masih memiliki kendala dimana kurangnya inovasi dalam proses penjualan, kemasan yang kurang menarik serta ragam produk yang sedikit serta belum adanya sebuah sistem pemasaran baik, sehingga diperlukan inovasi terbaru untuk memudahkan tahapan pembuatan serta meningkatkan ragam rasa telur asin dan memperbaiki sistem pemasaran.

Berdasarkan situasi tersebut, Tim Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) Universitas Diponegoro yaitu Prof. Dr. Ir. Siswanto Imam Santoso, M. P, drh. Siti Susanti, Ph.D dan Ir. Joko Mariyono, M.P., Ph.D dan Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro melakukan kegiatan pengabdian dengan judul " PKUM Bagi Kelompok Ternak Itik di Kecamatan Tuntang Menuju Hilirisasi Usaha Melalui Penerapan Teknologi Pengolahan Menghasilkan Produk Telur Asin Berbumbu yang Higienis dan Sehat" dengan melakukan kolaborasi bersama Tim dari Teknik Mesin Politeknik Negeri Indramayu yaitu Bapak Yusup Nur Rohmat, S.T., M.T dan Bapak Dulmuin S. ST untuk melakukan pengenalan serta pelatihan penggunaan mesin pencuci telur serta pelatihan pembuatan telur asin berbumbu yang dapat membantu Masyarakat dalam proses pembuatannya serta menciptakan varian rasa telur asin yang berbeda.

Kegiatan pelatihan dilakukan pada tanggal 17 September 2022 di Angkringan Baloeng Gadjah, Candirejo, Kecamatan tuntang, Kabupaten Semarang yang dimulai pada pukul 09.00. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejo Rahayu yaitu Ibu Isna yang diikuti dengan sambutan dari beliau, kemudian sambutan dari ketua Tim dari PKUM Universitas Diponegoro yaitu Prof. Dr. Ir. Siswanto Imam Santoso, M.P serta drh. Siti Susanti, Ph.D dan sambutan Tim dari Teknik Mesin Politeknik Negeri Indramayu (POLINDRA) oleh Bapak Yusup Nur Rohmat, S.T., M.T.

Kegiatan yang dilakukan berupa pengenalan serta pelatihan mesin pencuci telur oleh Tim Politeknik Negeri Indramayu yaitu Bapak Yusup Nur Rohmat, S. T., M.T dan Bapak Dulmuin, S. ST yang akan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan telur asin berbumbu oleh Mahasiswa Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip yaitu Saudara Firman Rasyada dan Gabriella Wina.


Pelatihan dimulai dengan demonstrasi penggunaan mesin pencuci telur. Penggunaan mesin pencuci telur akan mengurangi beban kerja dari KWT Rejo Rahayu serta proses pencucian akan lebih higienis dan efisien, dimana sebelumnya proses pencucian telur masih dilakukan secara manual yang memakan waktu serta tenaga yang lebih besar. 

Demonstrasi ini dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa dari Politeknik Negeri Indramayu. Penggunaan mesin ini akan membersihkan telur lebih bersih dengan penggunaan sikat serta air yang berjalan secara otomatis yang dapat mengurangi beban tenaga. Mesin ini akan membersihkan 20 telur dalam waktu 2-5 menit yang disesuaikan dengan kecepatan sikat yang telah dirancang oleh Tim Teknik Mesin Politeknik Negeri Indramayu (POLINDRA).

(Dokpri)
(Dokpri)

(Dokpri)
(Dokpri)

Kegiatan setelah pelatihan mengenai pencucian telur menggunakan mesin pencuci telur, dilanjutkan dengan pelatihan dan demonstrasi pembuatan telur asin berbumbu yang dilakukan oleh Mahasiswa Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro yang dimulai dengan persiapan bahan bahan utama yaitu telur itik, bawang putih, daun salam, jahe, garam krosok serta cabai yang akan dijadikan bahan utama dalam pembuatan rendaman bumbu telur bebek yang akan direndam selama 10 hari. 

Pelatihan ini akan membantu untuk meningkatkan ragam aneka rasa telur asin yang beredar di pasar serta membantu mengatasi permasalahan yang terjadi di KWT Rejo Rahayu mengenai keanekaragaman telur yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Masyarakat Candirejo, Tuntang.

(Dokpri)
(Dokpri)

Kegiatan ini ditutup dengan sesi penyerahan alat pencuci telur otomatis serta foto bersama dan diakhiri dengan makan bersama di  Angkringan Baloeng Gadjah, Candirejo, Tuntang.

(Dokpri)
(Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun