"Segera siapkan, dan kemasi barang-barang milik Falah." Kemudian kembali pergi ke ruang tengah.
      Oding masih terlihat bingung dengan kepulan asap rokok yang dihembusnya. Yang ada dalam pikirannya hanyalah pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana mungkin jika pak Sumardi benar-benar akan memasukkan dirinya ke pesantren? Sedangkan pertemuannya saja baru beberapa menit yang lalu. Apakah ini jebakan?
      "Jadi, bagaimana nak Oding?" tanya pak Sumardi, mengaburkan skeptis Oding terhadapnya.
      "Saya masih bingung, pak."
      "Loh, apa yang mesti dibingungkan lagi? Nak Oding hanya tinggal menyetujui kesepakatan dari bapak saja. Ini juga demi kebaikan nak Oding kan?"
      "Kenapa bapak begitu antusias ingin memasukkan saya ke pesantren?" Pak Sumardi sekejap tak berbicara. Pertanyaan Oding seakan-akan telah membungkamnya.
      "Apa jangan-jangan, bapak mau menjebak saya?!"
      "Tidak, nak!"
      "Lantas kenapa, pak?"
      "Jawaban itu akan kamu temukan sendiri, setelah kamu berada di pesantren."
      "Tapi, bapak benar tidak sedang menjebak saya?"