Mohon tunggu...
findraw
findraw Mohon Tunggu... Administrasi - Indescripable

Indescripable

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ketika Ringtone Mengundang

27 September 2015   09:35 Diperbarui: 4 Oktober 2015   08:16 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ketika suatu saat engkau sedang menggeluti kesibukanmu kemudian smartphonemu berdering dan kaudapati nama kekasih hatimu tertera di layarnya, apa yang akan engkau lalukan? Tentu wajar jika respon yang engkau berikan adalah bersegera menyambar hape tersebut dan menyapa sang pujaan hati di seberang sambungan dengan penuh kasih sayang. Duuh, dunia langsung terasa indah..

Ketika suatu saat smartphonemu kembali berdering dan kaudapati nama rekan kerjamumu atau bosmu di ujung sambungan sementara masih banyak urusanmu yang belum terselesaikan, wajar pula jika engkau membiarkan hape itu berdering lebih lama sebelum kemudian mau menjawabnya. Atau mungkin engkau malah akan mengabaikannya? "Kalo emang butuh, ntar pasti nelpon lagi," batinmu.

Atau ketika hapemu berdering, dan nama seorang debt-collector terpampang di matamu, bisa dipastikan engkau akan mempertimbangkan untuk me-reject panggilan tersebut lalu dengan kekesalan yang memuncak akan memasukkan nomor tersebut ke dalam daftar hitam kontak telponmu.

Lantas apa yang akan engkau lakukan ketika mendengar lantunan suara azdan, yang seolah serupa ringtone dari Sang Penciptamu agar engkau segera memenuhi panggilan apel-Nya? Akankah engkau akan dengan serta-merta menjawabnya dengan sapaan sayang? Atau engkau akan dengan ogah-ogahan menyanggupinya kemudian mengulur-ulur waktu untuk menepatinya? Atau engkau termasuk orang-orang yang menyimpan adzan itu dalam black list contact?

اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
..Alloh itu Mahabesar, yang lainnya itu kecil..

اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
..Yang lainnya gampang saja, Alloh-lah yang utama..

أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
..Bukankah engkau pernah berikrar bahwa tidak ada tuhan selain Dia?..

أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللّهُ
..Jangan lupakan ikrarmu bahwa engkau tidak akan menduakan-Nya?..

اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّهِ
..Bahwa engkau telah menjadikan Muhammmad sebagai suri tauladanmu?..

اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّهِ
..Bahwa Muhammad telah menunjukkan kepadamu cara untuk menyembah-Nya..

حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
..Ayolah bergegaslah mendatangi-Nya..

حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
..Ayolah, Dia ingin ngobrol denganmu..

حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
..Tidakkah engkau ingin hidup bahagia?..

حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
..Kebahagiaan apa lagi selain mengadukan seluruh permasalahnmu untuk mendapatkan pertolongan dari-Nya?..

اَللّهُ اَكْبَر، اَللّهُ اَكْبَر
..Sungguh Alloh itu Mahabesar, semua urusanmu itu gampang saja..

لاَ اِلَهَ إِلاَّاللّهُ
..Percayalah, hanya Dia yang dapat engkau andalkan..

Semoga kita dapat memetik khasanah dari doa yang senantiasa dimohonkan oleh Nabiyullah Ibrahim, yang terabadikan dalam QS Ibrahim: 40, tentang keinginan untuk selalu mempedulikan Sang Mahaagung, utamanya melalui sholat.

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak-cucuku sebagai orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah do'aku."

Semoga Alloh berkenan mengijinkan kita untuk berintim-intim dengan-Nya, sehingga kita bisa memahami tindakan Rasulullah saw yang mampu bergegas pergi meninggalkan keluarganya, seakan-akan tidak mengenal mereka, saat panggilan untuk sholat mulai dikumandangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun