Mohon tunggu...
Finda Kalina
Finda Kalina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Psikologi UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswi Undip Membagikan Tips Menjaga Kesehatan Mental di Era New Normal

11 Agustus 2020   09:00 Diperbarui: 11 Agustus 2020   09:11 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian leaflet edukasi Tips-Tips Menjaga Kesehatan Mental di Era New Normal kepada pengunjung Puskesmas. (Dokpri)

Jakarta (03/08) - Pandemi COVID-19 mengguncang dunia pada awal tahun 2020, kondisi yang kini memaksa semua manusia untuk tetap di rumah saja membawa pengaruh besar dalam kehidupan. Pola rutinitas keluarga, sekolah, perusahaan, pemerintahan, dan lainnya berubah secara drastis. Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah merupakan bentuk penerapan social distancing atau menjaga jarak sosial yang harus dilakukan sejumlah besar perusahaan. Presiden Joko Widodo menghimbau masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah sebagai upaya menghindari penyebaran.

Kondisi yang tak terduga saat ini menimbulkan berbagai fenomena psikologis baru bagi setiap orang. Taylor (2019) membahas bagaimana penyakit pandemi mempengaruhi psikologis seseorang secara luas dan masif, emosi menjadi takut, khawatir dan cemas. Kondisi-kondisi tersebut dapat ditemukan pada masyarakat kita sendiri. Survei yang dilakukan oleh PDSKJI menemukan 64,3% dari 1.522 responden mengalami kecemasan dan depresi semenjak adanya COVID-19.

Kini masyarakat sudah mulai beraktivitas, jalanan mulai padat, dan sejumlah kantor sudah kembali beroperasi. Menghadapi era new normal tentunya tidak mudah bagi setiap orang. 

Sejumlah perubahan harus diterapkan dan diadaptasi dalam kegiatan sehari-hari. Tak sedikit orang merasakan stres dan kecemasan yang berlebih, namun mengapa demikian? Daniel Amen, psikiater yang menulis buku "The End Of Mental Illness" mengatakan bahwa kondisi saat ini sedang merangsang amigdala kita. 

Hal tersebut menghasilkan banyak orang merasa cemas dan stres atau disebut sebagai Global Amygdala Hijacking. Amigdala terletak di dalam otak manusia yang berfungsi merespon atau menanggapi rasa takut. Lantas bagaimana kita bisa mengatasi permasalahan ini?

Kondisi tersebut mendorong mahasiswi peserta KKN Tim II Universitas Diponegoro, Finda Kalina, untuk menyebarkan edukasi terkait tips-tips menjaga kesehatan mental di era new normal.

 Berdasarkan arahan dari Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kebayoran Baru, program kegiatan KKN tersebut dilaksanakan di Pukesmas Kebayoran Baru. Sejumlah leaflet pencerdasan disebarkan pada pengunjung Puskesmas sambil berbincang mengenai kondisi mental saat ini. Sejumlah pengunjung mengaku masih merasakan ketakutan dan cemas akan kelanjutan dari pandemi.

Mahasiswi asal Fakultas Psikologi ini membagikan informasi terkait lima cara menuju kesejahteraan serta saran untuk orang tua yang dikeluarkan oleh WHO (World Health Organization). Wawasan tersebut penting untuk dipahami setiap orang, khususnya orang tua dalam menghadapi kondisi pendidikan anak yang harus menjalankan sekolah secara online.

Informasi yang disebarkan dalam leaflet. (Dokpri)
Informasi yang disebarkan dalam leaflet. (Dokpri)
Informasi yang disebarkan dalam leaflet. (Dokpri)
Informasi yang disebarkan dalam leaflet. (Dokpri)

Kegiatan KKN Tim II yang bertema 'Pulang Kampung' mengajak mahasiswa UNDIP untuk berinovasi dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Penyebaran informasi dalam menjaga kesejahteraan mental diharapkan mampu membawa dampak positif bagi masyarakat. Selain itu dapat meningkatkan kesadaran bahwa menjaga kesehatan mental juga harus diprioritaskan sebagaimana kondisi fisik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun