Mohon tunggu...
fina alfina
fina alfina Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa

Jangan putus sebelum berhasil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dimensi Dimensi dalam Filsafat Ilmu

17 Oktober 2019   07:53 Diperbarui: 17 Oktober 2019   08:00 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya disini akan menjelaskan tentang dimensi-dimensi dalam filsafat ilmu. Dimensi itu sendiri adalah sudut pandang kita terhadap sesuatu. Dimensi di dalam filsafat ada lima.

1. Dimensi antologis, antologis berasal dari dua bahasa yunani. Yang pertama onto artinya ada dan yang kedua logos yang berarti ilmu. Jadi dimensi antologis adalah sudut pandang kita terhadap sesuatu yang pernah ada. Dan disini saya akan menjelaskan dimensi antologis secara umum, kalau secara umun dimensi antologis itu sendiri membahas tentang hakikatnya sesuatu. Sedangkan objek formalnya dari antologis itu sendiri adalah bagian dari bentuk, kalau objek materialnya adalah bahannya. Jadi maksud antologis dari yang pertama tadi adalah membahas tentang hakikatnya sesuatu. Semisalnya saja saya memberikan contoh tentang hakikatnya manusia atau arti penting manusia itu hidup di dunia ini untuk apa. 

2. Dimensibepistimologis adalah membicarakan tentang teory-teory pengetahuan. Secara umu epitimologis adalah membahas tentang proees berfikirnya manusia untuk memperoleh atau mendapatkan informasi pengetahuan berdasarkan rasio atau indranya. Contohnya saja Thalles, dia adalah seorang nelayan barat,fia sempat berfikir sebenarnya alam semesta terbentuk dari apa? Dan Thalles berkesimpulan bahwa elemen paling penting di alam semesta ini adalah air. 

3. Dimensi aksiologis membahas teory-teory tentang nilai-nilai dalam ilmu filsafat yang mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Maksudnya dimensi aksiologis ini adalah ilmu yang menyelidiki hakikat dari nilai yang umumnya dituju dari sudut pandang ke filsafatannya. 

4. Rasionalisme atau bisa disebut gerakan rasionalis adalah suatu doktrin dari filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan atau didapatkan melalui pembuktian logika dan analisis yang berdasarkan fakta. Rasionalisme juga dapat secara lebih umum,misalnya pada masalah-masalah politik atau sosial. Dan latar belakang munculnya rasionalisme adalah suatu keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional yang pernah diterima tapi ternyata tidak mampu mengenai hasil hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi. Aliran rasionalisme ada dua macam,yaitu dalam bidang agama dan bidang filsafat. 

5. Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa pengetahuan secara kesuluruhan berdasarkan pada pengalaman akan indera. Jadi empirisme merupakan faham yang mencoba memaparkan dan menjelaskan suatu bahwa sumber pengetahuan manusia itu berasal dari pengalaman. Dan ilmu ilmu empirisme ini memperoleh bahan atau sesuatu yang dinyatakan sebagai hasil atau fakta dari sesuatu yang dapat diamati dari berbagai cara. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun