Mohon tunggu...
FINA ZAHROTUANISA
FINA ZAHROTUANISA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Fina ZahrotuAnisa/HKI H/101190206

Fina Zahrotu Anisa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Seks pada Anak Menurut Hukum Islam

1 Desember 2021   20:34 Diperbarui: 1 Desember 2021   20:59 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDIDIKAN SEKS BAGI ANAK (Analisis Hukum Pendidikan Seks Pada Anak) Di Susun Oleh: Fina Zahrotu Anisa 101190206 HKI-H/5 BAB I A.Pendahuluan Pendidikan adalah salah satu bagian yang terpenting dalam kehidupan manusia, bahkan dari usia dini sudah mendapatkan mengenai pendidikan baik pendidikan langsung yang diberikan oleh orang tua maupun pendidikan tidak langsung yang kita dapat dari lingkungan sekitar. Pendidikan sangat penting untuk membentuk karakter pribadi setiap manusia, oleh karena itu karakter seseorang sangat ditentukan oleh baik buruknya kualitas pendidikan yang didapat, di sinilah peran orang tua sebagai pihak pertama yang bertanggung jawab dalam mendidik putra putrinya mulai dari mengajari etika, menyekolahkan disekolahan formal maupun informal. Tetapi tanggung jawab orang tua tidak hanya sebatas tentang materi saja melainkan orangtua harus mengedukkasi seluruh aspek kehidupan termasuk mengedukasi mengenai perihal 'seks'. Penanaman pendididikan seks yang tepat sejak dini memanglah dapat diakatakan sebagai hal yang tabu tetapi hal tersebut dapat membuat anak menjadi manusia yang mampu menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan terlarang seperti zina, dan juga sang anak dapat mengetahui tentang seksual, organ organ vital yang tifdak boleh disentuh orang lain, sealin itu dapat menghindarkan anak dari seks bebas dan perbuatan menyimpang lainnya, apalagi pada era sekarang ini yang marak terjadi di Indonesia yaitu kekerasan seksual terhadap anak. BAB II A.Pembahasan Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata pelaku seorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan diri melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Sarlito dalam bukunya Psikologi Remaja, secara umum pendidikan seksual adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia jelas dan benar, yang meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai pada kelahiran, tingkah laku seksual dan aspek aspek kesehatan, kejiawaan, dan kemasyarakatan. Menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah masalah yang berkenaan dengan seks, naluri dan perkawinan. Tetapi ada beberapa tokoh yang mengatakan bahwa pendidikan seksual adalah penerangan tentang anatomi, pshiologi seks manusia dan bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks dapat dibedakan menjadi beberapa bagian 1.Sex instruction Penerangan mengenai anatomi seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan alatkelamin dan juga pengenalan melalui reproduksi (proses berkembang biak melalui hubungan untuk mempertahankan jenisnya termasuk di dalamnya dengan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan 2.Education In Sexsuality Hal ini meliputi etika-etika, moral, fisiologi, ekonomi, dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseoran dapat memahami dirinya sendiri sebagai individual seksual serta megadakan interpersonal yang baik B.Manfaat Ada beberapa manfaat dari memberikan anak pendidikan sex sejak dini yaitu: a.Mengajarkan pada anak tentang pertumbuhan anggota tubuh yang tidak sama antara satu orang dan orang lain b.Mengajarkan pada anak tentang organ apa saja yang boleh atau yang tidak boleh dipegang oleh orang lain c.Mengajarkan anak/mempersiapkan anak untuk mengetahui proses tumbuhnya yaitu dari anak-anak ke remaja yang biasanya ditandai dengan alat-alat reproduksi yang mulai menampakan perubahannya d.Mengajarkan anak untuk mengetahui proses keturunan e.Mencegah anak dari perilaku menyimpang seperti pergaulan bebas, seks bebas dan lain sebagainya C.Madharat Sebenarnya pegajaran seks sejak dini bagi anak dibawah umur banyak manfaatnya tetapi hal tersebut bisa mendatangkan mudharat apabila tidak diajarkan dengan benar dan baik oleh orang tuanya. Semisal tidak memeberikan pengertian yang mendalam apa itu seks sehingga anak akan mempelajarinya dengan setengah tengah dannakan menimbulkan kesalahpahaman dalam merespon sehingga anak rasa ingin tahunya tinggi dan akan melaksanakan apa yang telah mereka dapat. D.Teori Yang di Bahas syariat islam berpendapat bahwa seluruh masa anak-anak adalah masa yang kosong dari masalah seks. Namun demikian, hal itu tidak berarti bahwa syariat islam tidak menekankan kepada orang tua untuk mempersiapkan anak dalam menghadapi beragam perubahan di masa akil baligh. Kemudian yang harus diperhatikan bahwa persiapan tersebut dimulai pada masa anak-anak yang ke dua yaitu pada saat anak-anak memasuki usia mumayiz yaitu rentang waktu 7-14 tahun. Di dalam Islam memberikan penjelasan mengenai seks, dan secara tidak langsung memberi anjuran untuk mempelajari pendidikan seks. Dapat dibuktikan dengan adanya beberapa ayat Al-Qur'an dan Hadist yang membahas mengenai pendidikan seks, diantaranya adalah didalam surah An-Nur ayat 58-59 yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) Yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu. tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." "dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, Maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. dari pendapat hasan al-qudsi pendidikan seks tidak hanya diberikan ketika seseorang sudah menikah, namun mulai sejak usia dinisebaiknya mulai dikenalkan dengaan pendidikan seks. Tentunya dengan materi yang disesuaikan dengan usia anak tersebut, kemudian berlanjut hingga mereka dewasa. Sedangkan pendapat Yusuf Madani mengemukakan bahwa syariat Islam lebih menekankan bahwa pembinaan seks diberikan pada masa akhir anak-anak, hal ini disebabkan karena masa ini merupakan masa persiapan dan pendidikan islam yang benar. "Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 136-137 Tentang Kesehatan Remaja, pemerintah memberikan informasi untuk remaja mengetahui seksual edukasi. Ini semua inisiatif yang baik, kita punya tantangan dalam membuat komprehensif seksualitas," E.Penerapan Teori masa kanak-kanak merupakan cerminan ketika dewasa nanti,maka hendaklah kita memberikan edukasi dalam hal apapun itu kepada anak-anak,mulai dari sekiranya hal yang tidak penting sampai pada masalah yang kompleks seperti halnya dengan edukasi seks sejak dini, yang akan mempengaruhi proses perkembangan ank nantinya. BAB III A.Kesimpulan pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan tentang masalah masalah yang berkenaan dengan seks, naluri dan perkawinan. Tetapi ada beberapa tokoh yang mengatakan bahwa pendidikan seksual adalah penerangan tentang anatomi, pshiologi seks manusia dan bahaya penyakit kelamin. syariat islam berpendapat bahwa seluruh masa anak-anak adalah masa yang kosong dari masalah seks. Namun demikian, hal itu tidak berarti bahwa syariat islam tidak menekankan kepada orang tua untuk mempersiapkan anak dalam menghadapi beragam perubahan di masa akil baligh. Kemudian yang harus diperhatikan bahwa persiapan tersebut dimulai pada masa anak-anak yang ke dua yaitu pada saat anak-anak memasuki usia mumayiz yaitu rentang waktu 7-14 tahun. Di dalam Islam memberikan penjelasan mengenai seks, dan secara tidak langsung memberi anjuran untuk mempelajari pendidikan seks B.Saran Pendidikan seharusnya disesuaikan dengan umur anak dan cara berpikirnya agar apa yang kita sampaikan tidak sia-sia, sesuai denga anjuran Ali Bin Abi Thalib "berbicaralah kamu kepada manusia sesuai dengan kadar pemahaman mereekam(sesuai dengan apa yang mereka mengerti dan fahami)" memberikan topik yang berbeda sesuai dengan anak adalah penting begitupun dalam hal menyampaikan pendidikan seks, jika tidak sesuai dengan usianya maka bisa menimbulkan kerusakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun