Sudah kita ketahui bersama bahwasanya Islam telah sampai pada titik kejayaannya seperti sekarang ini bukan merupakan hal yang mudah, Rasulullah SAW melalui perjuangannya melawan kaum kafir Quraysh mulai dari dihina, dicaci maki, di olok-olok, dan berbagai perlakuan tidak menyenangkan lainnya baik secara perkataan maupun tindakan.
Tujuan Rasulullah SAW menyebarkan dakwah Islam bukan tanpa alasan, Rasulullah SAW memerintahkan untuk meninggalkan agama nenek moyang suku Quraysh dan mengajak untuk memeluk agama yang di ridhai Allah SWT yaitu agama Islam yang terbaik bagi seluruh alam.Â
Pada mulanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari kecaman dari kaum kafir Quraysh kemudian ada pula perintah dari Allah yang memberi petunjuk kepada Rasulullah untuk dakwah secara terang-terangan.
Perintah Allah yang menegaskan supaya Rasulullah berdakwah secara sembunyi-sembunyi yaitu dijelaskan dalam QS. Al-Muddassir (74) : 1-7 yang artinya :
- Wahai orang ayng berselimut (Muahmmad)
- Bangunalah lalu berilah peringatan!
- Dan agungaknlah Tuhanmu,
- Dan bersihkanlah apkaianmu,
- Dan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji,
- Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
- Dan karena Tuahnmu, bersabarlah. Â Â
Tujuan dakwah nya ini yaitu untuk menjaga diri dan umatnya dari kekejaman kaum kafir Quraysh, dakwah secara sembunyi-sembunyi ini ditempuh selama 3 tahun lamanya. Setelah perjuangan panjang yang dilalui kemudian barulah ada beberapa kerabat/ orang terdekat Rasulullah SAW yang mau masuk Islam, diantaranya : Khadijah (istri Rasulullah SAW), Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As-sidiq, Umu Aiman, dan Bilal bin Rabah. Mereka semua mendapat gelar Assabiqunal Awwalun (orang yang pertama kali masuk Islam). Rasulullah mengajarkan agama Islam bertempat di salah satu rumah diantara yang telah masuk Islam diantara mereka tadi, agar tidak diketahui oleh kaum kafir Quraysh. Kemudian Rasulullah mendapat petunjuk dari Allah SWT untuk melaksanakan dakwah secara terang-terangan yang telah dijelaskan dalam QS. Al-Hijr (15) : 94 yang artinya " Maka sampaikanlah (Muhammad) seacra terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik".Rasulullah SAW melakukan dakwah dengan berkomunikasi secara terbuka dengan bimbingan-bimbingan mengenai pengenalan akan ketuhanan yaitu Allah.