Mohon tunggu...
Filza Amara
Filza Amara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mandi Malam Membuat Rematik, Mitos atau Fakta?

17 Agustus 2018   20:06 Diperbarui: 17 Agustus 2018   22:14 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak penduduk Indonesia yang mengganggap bahwa mandi di malam hari adalah salah satu penyebab penyakit rematik. Bahkan, tidak jarang orang yang mengurungkan niatnya untuk berbasuh di waktu senja akibat mitos itu. Namun, sampai sekarang belum ada studi atau penelitian yang membahas hubungan kedua hal tersebut.1 Sehingga, isu yang beredar itu belum terbukti secara ilmiah.

Rematik, atau nama medisnya disebut rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun berupa peradangan akut jangka panjang pada persendian.2 Kelainan ini termasuk dalam salah satu inflamasi kronik yang paling sering terjadi. Selain menyerang sendi, rematik juga memberi efek pada organ vaskuler di sekitarnya.3 Seiring berjalannya waktu, apabila rematik tidak diobati, maka kerusakan akan menjalar ke tulang lunak dan tulang keras pada area tersebut.2,4 Maka dianjurkan untuk segera ditangani agar penyakit tidak semakin parah.2 Bagian dari persendian yang ditargetkan oleh patogen ialah synovium.3,4 Synovium adalah selaput pembungkus sendi yang menghasilkan cairan synovial sebagai pencegah gesekan tulang saat terjadi pergerakan tubuh.5  Peradangan membran synovium berakibat pada aktivasi sistem imun. Hal ini ditandai oleh perembesan leukosit ke bagian membrane synovium yang mengalami kerenggangan.3

Autoimun ialah peristiwa dimana sistem imun yang seharusnya menyediakan proteksi bagi tubuh justru menghancurkan sel-sel sehat secara tidak disadari. Biasanya, kasus autoimun cenderung bersifat turun temurun dalam keluarga. Namun, belum diketahui secara pasti apa penyebab utama dari munculnya kelainan tersebut. Penyakit autoimun datang dan pergi seiring dengan berjalannya waktu, terkadang penderita merasa lebih baik dan di lain waktu penyakit malah semakin buruk.6

Gejala awal rheumatoid arthritis meliputi demam serta rasa lemah sebelum menimbulkan peradangan dan pembengkakan persendian. Sedangkan gejala-gejala yang muncul selama perkembangan patogen diantaranya adalah sinovitis pada kaki juga tangan, kemunduran fungsi articular, kesulitan melakukan pekerjaan sehari-hari (ADLs). Dalam pengecekan fisik, penting untuk memerhatikan hal berikut, seperti kekakuan, kesakitan dan keterbatasan saat bergerak, kerusakan bentuk, beserta timbulnya artikular yang memisahkan persendian.7 Gejala lainnya ialah menderita demam, keletihan, juga kehilangan nafsu makan sehingga massa tubuh menurun.8  Jika terus menerus dibiarkan, inflamasi akan memarah juga menyebar  ke organ lain seperti mata, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah. Gejala seperti itu disebut rheumatid arthritis flares9

Faktor genetik serta faktor lingkungan turut serta mempengaruhi munculnya gejala rheumatoid arthritis pada manusia. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pola dan menu makan merupakan salah satu faktor lingkungan. Namun belum terverivikasi, apabila suatu nutrisi memiliki efek proteksi atau malah memperburuk keadaan. Kebiasaan merokok adalah satu-satunya penyebab dari luar tubuh yang secara pasti terbukti menambah kemungkinan penimbulan kelainan rheumatoid arthritis.10  Kathleen Chang, So Min Yang, Seong Heon Kim, dkk dalam International Journal of Molecular Science menyebutkan bahwa asap rokok menyebabkan produksi beberapa macam sitokin proinflamasi. Zat seperti IL-1 dan TNF- merupakan sejumlah zat yang sering diduga sebagai patogenesis rematik.11 Dengan maraknya oeningkatan kasus obesitas yang terjadi di seluruh dunia dalam beberapa dekade ini, banyak literatur yang menyatakan efek obesitas terhadap rheumatoid arthritis. Studi penyebaran penyakit mengemukakan bahwa obesitas mungkin ada kaitannya dengan perkembangan rematik, walaupun sebenarnya studi-studi tersebut menunjukkan adanya pertentangan konflik.12   

Jika diambil kesimpulan dari paparan di atas, dapat dinyatakan bahwa rheumatoid arthritis termasuk dalam kelainan bersifat genetik, tetapi juga didukung oleh beberapa faktor eksternal seperti asap rokok dan kelebihan berat badan. Namun, bagi para pengidap rematik, dianjurkan untuk mereduksi kegiatan mandi di atas pukul tujuh karena dapat berkontribusi dalam memperparah rasa nyeri yang dialami. Apabila terpaksa, maka sebaiknya gunakanlah air hangat sebagai agen relaksasi sendi.1

Tugas Individu 2_8_Filza Amara Kamila Harlena

REFERENSI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun