Mohon tunggu...
Filly Qurrata A'yun
Filly Qurrata A'yun Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Batas Ketergantungan Game pada Anak

19 Mei 2015   23:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:48 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila anda melihat seorang anak berusia 3 tahun sedang asyik dengan gadget nya, apa yang ada di benak anda? Sebagian dari anda pasti merasa itu hal yang biasa, karena melihat zaman yang modern dan serba canggih seperti sekarang ini. Dan apalagi yang dilakukan seorang anak tadi kalau bukan bermain game. Ya, bermain game. Lagi-lagi sebagian dari anda pasti menganggap itu hal yang lumrah, karena masa kanak-kanak adalah masa bermain. Memang benar masa kanak-kanak merupakan masa bermain, namun orang tua juga harus memeperhatikan tumbuh dan kembang si anak.

Pada umumnya anak yang bermain game di rumah, mereka menggunakan gadget orang tuanya dan jarang anak itu memiliki gadget sendiri. Selain itu, game tidak hanya didaptkan anak dari gadget orang tua nya di rumah saja, tetapi game juga mudah mereka dapatkan di warnet. Sekarang lagi ngetrend yang namanya game online. Tidak hanya anak-anak tapi orang dewasa juga seakan terhipnotis dengan adanya game online. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam di kala bermain game. Okelah anak dibiarkan bermain game, tapi ingat harus ada batasnya.Bermain game dapat menyebabkan ketergantungan pada anak.Keseringan bermain game dan berlama-lama di depan layar gadget dapat menyebabkan mata anak menjadi cepat lelah dan capek. Hal tersebut akan berdampak buruk pada kesehatan mata anak dan pada akhirnya anak akan mengenakan kacamata pada usia yang relatif muda.

Bermain game sewajarnya dapat menimbulkan dampak positif seperti melatih pikiran, konsentrasi dan pemecahan masalah. Namun apabila berlebihan akan menimbulkan berbagai hal negatif. Di antaranya perkembangan kognitifnya akan lambat, sosialisasi sesama teman bahkan keluarga akan menurun dikarenakan pergaulan hanya di sekitar game online saja bukan di lingkungan nyata. Anak yang sudah mengalami ketergantungan terhadap game biasanya mudah melalaikan tugas sekolahnya. Lagi-lagi orang tua adalah faktor yang berperan penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Orang tua yang baik adalah orang tua yang bijak dalam mendidik anaknya. Jangan membiarkan anak bermain game dalam jangka waktu yang relatif lama. Oleh karena itu, orang tua harus pintar-pintar membuat anak betah di rumah. Selain itu orang tua harus dapat memberikan penjelasan, nasihat dan informasi yang baik tentang game yang dimainkan anak. Ajaklah anak bermain permainan terutama permainan fisik untuk melatih perkembangan motoriknya. Dan apa pun yang dikerjakan anak haruslah selalu berada di bawah pengawasan orang tua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun