Mohon tunggu...
Filly Marta
Filly Marta Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

Mahasiswa tadris matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Revolusi Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

12 November 2019   22:21 Diperbarui: 12 November 2019   22:22 4132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Identitas Penulis: Filly Marta Saktya Wardhaning Mulya.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

Alamat:Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung Telp.(0355)321513,

 Fax.(0355)321656.

Abstrak

Tak bisa dipungkiri lagi, Revolusi Industri 4.0 telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek di kehidupan manusia. Salah satunya adalah dalam sistem pendidikan. 

Namun apakah benar sistem pendidikan di Indonesia sudah berkembang sesuai dengan Era Revolusi Industri 4.0 ini? Atau kah sistem pendidikan di Indonesia masih tetap berjalan di tempat dengan tetap menggunakan sistem pendidikan yang sudah ketinggalan jaman? Artikel ini bertujuan untuk memaparkan tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh sistem pendidikan di Indonesia agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten serta dapat bersaing dan berkonstribusi secara global. 

Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Di Indonesia, kesiapan menghadapi tantangan pendidikan era revolusi industri 4.0 yang terus melaju pesat adalah segera meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumberdaya manusia di Indonesia melalui pendidikan dengan melahirkan operator dan analis handal bidang manajemen pendidikan sebagai pendorong kemajuan pendidikan berbasis teknologi. Agar revolusi pendidikan di Indonesia dapat sejalan dengan revolusi industri 4.0 maka kurikulum yang digunakan harus mengacu pada pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, internet of things, big data dan komputer, serta kewirausahaan dan magang. Ini semua perlu agar dapat menghasilkan lulusan yang terampil di bidang literasi, literasi teknologi, dan literasi manusia. Beberapa solusi lain yang bisa dilakukan untuk menghadapi era revolusi 4.0 ini antara lain, kesesuaian kurikulum dan kebijakan dalam pendidikan, kesiapan sumber daya manusia dalam memanfaatkan Information Communication Technologies, mengoptimalkan kemampuan peserta didik, dan mengembangkan nilai - nilai (karakter) peserta didik, serta  dan kesiapan sarana dan prasarana pembelajaran berbasis digital.

Kata Kunci: Pendidikan, Revolusi Pendidikan, Revolusi Industri 4.0

Pendahuluan

Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri generasi ke empat (Revolusi Industri 4.0)  yang ditandai dengan meningkatnya konektivitas, interaksi serta perkembangan  sistem digital, kecerdasan artifisial, dan virtual. Dengan semakin konvergennya batas antara manusia, mesin, teknologi informasi dan komunikasi dan sumber daya lainnya, tentu berimbas pula pada berbagai sektor kehidupan. Salah satunya yakni berdampak terhadap sistem pendidikan di Indonesia.

Perubahan era ini tidak dapat dihindari oleh siapapun sehingga dibutuhkan persiapan yang matang dan memadai agar siap menghadapi tantangan jaman dan mampu bersaing dalam skala global. Salah satu persiapan yang perlu dilakukan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan mulai dari pendidikan dasar dan menengah hingga ke perguruan tinggi. Hal ini merupakan salah satu kunci untuk mampu mengikuti perkembangan Revolusi Industri 4.0.  

Dalam situasi ini, setiap lembaga pendidikan harus mempersiapkan oritentasi dan literasi baru dalam bidang pendidikan. Literasi lama yang mengandalkan baca, tulis dan matematika harus diperkuat dengan mempersiapkan literasi baru yaitu literasi data, teknologi dan sumber daya manusia. Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, analisa dan menggunakan informasi dari data dalam dunia digital. Kemudian, literasi teknologi adalah kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja. Sedangkan literasi sumber daya manusia,yakni kemampuan berinteraksi dengan baik, tidak kaku, dan berkarakter. Selain itu, seluruh stakeholders baik orangtua, siswa, staf pengajar, pengelola sistem pendidikan dan masyarakat, perlu mendapat informasi yang cukup tentang seberapa baik sistem pendidikan di negaranya dalam mempersiapkan peserta didik untuk dapat bertahan hidup. Asesment dan evaluasi disertai dengan insentif yang tepat dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih baik, memotivasi guru untuk mengajar secara lebih efektif, dan memotivasi sekolah-sekolah menjadi lingkungan yang lebih mendukung dan lebih produktif menjadi tugas manajemen pendidikan ke depan.

Pendidikan 4.0 adalah respons terhadap kebutuhan Revolusi Industri 4.0 di mana manusia dan teknologi diselaraskan untuk menciptakan peluang-peluang baru dengan kreatif dan inovatif.

Metodologi Penelitian : Artikel ini menggunakan metode studi pustaka. Sumber data diperoleh dari jurnal dan referensi lainnya seperti artikel yang berkaitan dengan pola budaya pendidikan karakter dan sistem pendidikan di Indonesia dan Jepang.

Hasil dan Analisis

Pendidikan umum memberikan landasan kuat  kepada  peserta  didik  untuk menjadi sumber daya manusia  (SDM)  yang  tidak  hanya berbicara  tentang agama, melainkan berfikir, berperasaan, berkesadaran, bertindak, berperilaku dan beramal sesuai dengan agama yang dianut masing-masing. Pendidikan umum  bertujuan memanusiakan  manusia" (Mulyana, 2008).

Tantangan pada dunia pendidikan dalam menghadapi industri 4 adalah penanaman nilai-nilai pendidikan yang perlu dikembangkan. Pendidikan nilai mengajarkan generasi muda tentang value dan moral yang seharusnya dimiliki. Pendidikan nilai ditujukan untuk mencegah antara lain meningkatnya kasus kejahatan, degradasi moral dan penggunaan obat-obatan terlarang oleh generasi muda. Melalui pembelajaran berbasis nilai diharapkan siswa dapat menentukan nilai baik dan buruk dalam kehidupan sehingga  dapat  memilih  nilai  yang  baik  untuk   peningkatan   kualitas hidupnya di dalam masyarakat.

Dalam merespon perkembangan teknologi, kendala utama yang dihadapi pendidikan di Indonesia ada pada daerah terisolir terluar dan terpinggir, yaitu berbagai macam tantangan agar pendidikan di indonesia merata dan dapat dinikmati semua pihak.

Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia khususnya pada perguruan tinggi yang mencetak generasi yang inovatif dan produktif adalah :

Kurangnya sistim pembelajaran yang inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.

Belum adanya Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya program Cyber University, seperti sistem perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa. Cyber University ini nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas.

Masih kurangnya terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung revolusi Industri 4.0 untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat.

Masih kurangnya Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.

Adanya tantangan dalam bentuk sebuah permasalahan sebisa mungkin diiringi dengan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dunia pendidikan saat ini mulai disibukkan untuk menyiapkan generasi yang mampu bertahan dalam kompetisi di era revolusi industri 4.0. Berdasarkan pemaparan tersebut, dalam pembahasan ini solusi dari tantangan pendidikan di era revolusi industri 4 sebagai berikut :

Kesesuaian kurikulum dan kebijakan pendidikan di Indonesia.

Kesesuian kurikulum dan kebijakan pendidikan dapat dilihat salah satunya melalui kompetensi yang dimiliki oleh lulusan pendidikan. Agar revolusi pendidikan di Indonesia dapat sejalan dengan revolusi industri 4.0 maka kurikulum yang digunakan harus mengacu pada pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, internet of things, big data dan komputer, serta kewirausahaan dan magang.

Kesiapan SDM dalam Pemanfaatan ICT (Information Communication Technologies).

Saat ini, menyiapkan semua sistem pendidikan yang ditujukan untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki generasi milinieal tentunya tidak bisa lepas dengan peralatan teknologi terkini. Oleh karena itu, solusi dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan tantangan di era revolusi industri 4.0 akan selalu berkaitan dengan kesiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana sebagai pengguna ICT. Begitu pula dalam pembelajaran, untuk melibatkan dan mengajar siswa millennial secara efektif, sistem sekolah harus dilengkapi dengan prasyarat sumber daya manusia yang memiliki kemampuan penggunaan peralatan teknologi. Kemampuan yang dimaksud yaitu kemampuan dalam menggunakan ICT sehingga mampu mendampingi dan mengajarkan siswa dengan memanfaatkan ICT. Memiliki ketrampilan ICT juga harus diiringi dengan pemahaman bahwa ICT untuk dimanfaatkan dalam memperoleh hasil belajar yang positif.

Kesiapan SDM dalam mengoptimalkan kemampuan dan karakter siswa.

Solusi lain untuk menjawab tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0 yaitu dari segi kemampuan dan pembentukkan karakter siswa. Hal ini tentu tak lepas dari tujuan pendidikan era revolusi indutri 4.0 untuk memperoleh lulusan pendidikan yang kompeten, bukan hanya mampu memanfaatkan ICT tetapi juga mampu kompeten dalam kemapuan literasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, komunikasi, kolaborasi, dan memiliki kualitas karakter yang baik. Pada era revolusi industri 4.0, pembelajaran diharapkan lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk kreatif, memecahkan masalah, mengoptimalkan kemampuan literasi dan numeracy, kolaborasi, dan  berpikir kritis.

Selain kemampuan kognitif siswa, karakter atau pengembangan nilai pada diri siswa juga sangat dibutuhkan. Hal itulah yang membedakan antara manusia dengan robot atau mesin. Harus ada pembedaan antara manusia dengan mesin, sehingga apapun yang terjadi dengan perubahan zaman, manusia tetap dibutuhkan dalam dunia kerja. Oleh karena itu, pendidikan di era revolusi industri 4.0 harus mampu mencetak siswa yang berkarakter sehingga tidak hanya bertahan pada zamannya tetapi juga mampu mengkritisi zaman.

Adanya kurikulum dan kebijakan yang mendukung, SDM,serta sarana,  dan prarasana merupakan hal -- hal yang saling berkaitan. Kebijakan yang baik tidak akan menjadi solusi apabila tidak didukung dengan SDM yang kompeten dan sarana prasarana yang memadai. Begitu pula, adanya sarana prasarana yang baik tidak akan membawa manfaat untuk mengatasi tantangan yang ada jika tidak didukung dengan SDM yang kompeten dan kebijakan yang baik.

Kesimpulan

Di Indonesia kesiapan menghadapi tantangan pendidikan era revolusi industri 4.0 adalah segera meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumberdaya manusia Indonesia melalui pendidikan dengan melahirkan operator dan analis handal bidang manajemen pendidikan sebagai pendorong kemajuan pendidikan berbasis teknologi informasi di Indonesia untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 yang terus melaju pesat. Kebijakan manajemen pendidikan di Indonesia saat ini mendorong seluruh level pendidikan, terutama pendidikan tinggi untuk memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan komputasi pendidikan era revolusi industri 4.0. Beberapa solusi yang bisa dilakukan antara lain, 1) kesesuaian kurikulum dan kebijakan dalam pendidikan, 2) kesiapan SDM dalam memanfaatkan ICT, mengoptimalkan kemampuan peserta didik, dan mengembangkan nilai - nilai (karakter) peserta didik, serta 3) kesiapan sarana dan prasarana pendidikan.

Saran

Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 ini, sebaiknya negara Indonesia secepatnya mempersiapkan diri dan mulai merombak sistem pendidikannya sehingga sesuai dengan eranya. Jika sistem pendidikan di Indonesia tetap menggunakan sistem pendidikan yang kuno dan revolusi pendidikan ini tidak secepatnya dilakukan maka ditakutkan lulusan yang dihasilkan hanya akan bagus dalam bidang akademik saja namun tidak akan dapat bersaing secara global karena saat ini dunia tidak hanya butuh kemampuan akademik saja namun juga kreatifitas dan juga inovasi.

Referensi

Mulyana, D., dan Rakhmat. (2008). Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Rosdakarya

Chai dan Chain. (2016). Professional Learning For 21st Century Education. Journal Computer Education, 4 (1) 1 -- 4.

Syamsuar dan Reflianto. (2019). Pendidikan dan Tantangan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi di Era Revolusi Industri 4.0. Padang.

Lase, Delipiter. (2019). Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. Ambon.

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/e-tech/article/view/101343/100535 diakses pada 11 november 2019 pukul 19.00

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun