Mohon tunggu...
Filly Marta
Filly Marta Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

Mahasiswa tadris matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Revolusi Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

12 November 2019   22:21 Diperbarui: 12 November 2019   22:22 4132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masih kurangnya terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung revolusi Industri 4.0 untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat.

Masih kurangnya Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.

Adanya tantangan dalam bentuk sebuah permasalahan sebisa mungkin diiringi dengan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dunia pendidikan saat ini mulai disibukkan untuk menyiapkan generasi yang mampu bertahan dalam kompetisi di era revolusi industri 4.0. Berdasarkan pemaparan tersebut, dalam pembahasan ini solusi dari tantangan pendidikan di era revolusi industri 4 sebagai berikut :

Kesesuaian kurikulum dan kebijakan pendidikan di Indonesia.

Kesesuian kurikulum dan kebijakan pendidikan dapat dilihat salah satunya melalui kompetensi yang dimiliki oleh lulusan pendidikan. Agar revolusi pendidikan di Indonesia dapat sejalan dengan revolusi industri 4.0 maka kurikulum yang digunakan harus mengacu pada pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, internet of things, big data dan komputer, serta kewirausahaan dan magang.

Kesiapan SDM dalam Pemanfaatan ICT (Information Communication Technologies).

Saat ini, menyiapkan semua sistem pendidikan yang ditujukan untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki generasi milinieal tentunya tidak bisa lepas dengan peralatan teknologi terkini. Oleh karena itu, solusi dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan tantangan di era revolusi industri 4.0 akan selalu berkaitan dengan kesiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana sebagai pengguna ICT. Begitu pula dalam pembelajaran, untuk melibatkan dan mengajar siswa millennial secara efektif, sistem sekolah harus dilengkapi dengan prasyarat sumber daya manusia yang memiliki kemampuan penggunaan peralatan teknologi. Kemampuan yang dimaksud yaitu kemampuan dalam menggunakan ICT sehingga mampu mendampingi dan mengajarkan siswa dengan memanfaatkan ICT. Memiliki ketrampilan ICT juga harus diiringi dengan pemahaman bahwa ICT untuk dimanfaatkan dalam memperoleh hasil belajar yang positif.

Kesiapan SDM dalam mengoptimalkan kemampuan dan karakter siswa.

Solusi lain untuk menjawab tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0 yaitu dari segi kemampuan dan pembentukkan karakter siswa. Hal ini tentu tak lepas dari tujuan pendidikan era revolusi indutri 4.0 untuk memperoleh lulusan pendidikan yang kompeten, bukan hanya mampu memanfaatkan ICT tetapi juga mampu kompeten dalam kemapuan literasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, komunikasi, kolaborasi, dan memiliki kualitas karakter yang baik. Pada era revolusi industri 4.0, pembelajaran diharapkan lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk kreatif, memecahkan masalah, mengoptimalkan kemampuan literasi dan numeracy, kolaborasi, dan  berpikir kritis.

Selain kemampuan kognitif siswa, karakter atau pengembangan nilai pada diri siswa juga sangat dibutuhkan. Hal itulah yang membedakan antara manusia dengan robot atau mesin. Harus ada pembedaan antara manusia dengan mesin, sehingga apapun yang terjadi dengan perubahan zaman, manusia tetap dibutuhkan dalam dunia kerja. Oleh karena itu, pendidikan di era revolusi industri 4.0 harus mampu mencetak siswa yang berkarakter sehingga tidak hanya bertahan pada zamannya tetapi juga mampu mengkritisi zaman.

Adanya kurikulum dan kebijakan yang mendukung, SDM,serta sarana,  dan prarasana merupakan hal -- hal yang saling berkaitan. Kebijakan yang baik tidak akan menjadi solusi apabila tidak didukung dengan SDM yang kompeten dan sarana prasarana yang memadai. Begitu pula, adanya sarana prasarana yang baik tidak akan membawa manfaat untuk mengatasi tantangan yang ada jika tidak didukung dengan SDM yang kompeten dan kebijakan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun