Mohon tunggu...
Pendidikan

Pentingkah Mengenalkan Gender pada Anak Usia Dini?

27 September 2018   15:09 Diperbarui: 27 September 2018   15:23 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak usia dini adalah salah satu bagian penentu tumbuh kembang anak. Seperti yang kita tahu, anak usia dini sedang mengalami perkembangan yang sangat luuar biasa baik segi fisik maupun otak.

Meski begitu orang tua tidak bisa memberikan semua pendidikan kepada anak, alangkah baiknya jika secara bertahap. Salah satu hal penting pendidikan untuk anak usia dini yaitu konsep dasar gender. 

Perlu diketahui bahwa gender itu berbeda dengan jenis kelamin, jika jenis kelamin mengacu pada hal-hal biologis. Dan gender lebih mengacu pada perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang berkaitan dengan perilaku, sifat dan tanggung jawab. 

Kapan waktu yang tepat untuk mengenalkan konsep Gender?

Pada dasarnya, anak sudah bisa dikenalkan tentang gender sejak umur 15 bulan. Pada saat umur segitu, anak mulai paham tentang fungsi alat kelamin. Dan secara tidak langsung sebenarnya orangtua telah menerapkan prinsip gender pada anak. Yang perlu orang tua pelajari adalah tentang bagaimana cara anak paham dengan konsep gender yang benar. Orang tua bisa mengenalkan konsep gender pada anak dengan cara :

1. Melalui permainan anak

Pada usia balita, biasanya anak-anak senang bermain rumah-rumahan. Anak perempuan bisa berperan sebagai Ibu, dan anak laki-laki bisa berperan sebagai Ayah. Pada permainan ini kita bisa mengenalkan perbedaan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. 

Lalu bagaimana jika anak laki-laki senang bermain boneka ? Nah, orang tua sering kali terjebak pada pemahaman seperti ini, dasarnya boneka tidak selalu untuk perempuan saja, dan bukan hal yang harus dilarang ketika anak laki-laki bermain boneka. Perbedaannya adalah pada pandangan anak tentang boneka itu. Anak perempuan akan menganggap boneka tersebut sebagai "anak", dan laki-laki akan menganggap boneka tersebut sebagai public figure, boneka hewan dan patung-patungan kecil.

2. Melalui buku cerita

Anak-anak sangat suka belajar melalui cerita atau dongeng, meskipun mereka masih belum bisa membaca. Orangtua sebaiknya memilihkan cerita kesukaan sikecil yang akan didongengkan. Setelah membacakan dongeng, lalu tanyakanlah beberapa pertanyaan kepada sikecil tentang perbedaan laki-laki dan perempuan.

3. Melalui Film atau Kartun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun