Mohon tunggu...
Puisi

Kesekian Kalinya Aku Menangisimu

18 April 2018   19:33 Diperbarui: 18 April 2018   19:36 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semakin hari hati tak menentu. Teka teki mulai bermunculan di otakku. Apa yang akan terjadi dengan kita ketika pagi mulai menjemput? Kita baik-baik saja kah? Kita terus bertengkar kah? Apa yang kamu lakukan jika jauh dariku? Aku mampu percaya kah? Kamu baik-baik saja disana? Dengan siapa sekarang?

Setiap pikiran itu datang, hatiku terus berdesir. Hatiku gelisah. Ku pejamkan mataku, pipiku menghangat butiran air yang tiba-tiba jatuh menderas dari mataku, yang pada akhirnya aku menyadari ; aku menangisimu.

Sungguh aku sangat ingin memelukmu saat ini. Ingin mendengar suaramu. Menggenggam erta jarimu seperti minggu lalu. Sungguh. Aku sangat rindu. Tapi tak terbalas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun