Mohon tunggu...
Puisi Pilihan

Damai yang Semu

18 Februari 2019   22:46 Diperbarui: 19 Februari 2019   12:46 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata orang aku harus berlari, sekencang mungkin
Diujung sana katanya akan ada kedamaian, layaknya surga
Aku terus berlari, meninggalkan hidupku
Berlari secepat yang aku bisa

Ku tinggali kebahagiaan dalam hidupku
Demi kedamaian yang dijanjikan
Ku temukan banyak orang menangis
Merintih akan keadilan

Mereka berteriak memaki
"Semua hanya semu!" Ujar mereka
"Tidak akan ada kedamaian dan kebahagiaan di ujung sana"
Mereka terus berteriak meyakinkan

Ku temukan kembali orang-orang pemuka agama yang berbeda
Mereka bersilat lidah satu sama lain
Aku berhenti sejenak, menyimak
Kemana perginya sang toleransi yang sering diagungkan negara ini?
Sungguh toleransi yang tidak berguna!

Aku geram dan kembali berlari
Ku temukan orang-orang kelaparan
Ku temukan orang-orang bergelimang harta
Ku temukan orang-orang berhati baik
Hingga bengis seperti iblis

Aku lelah berlari ...
Pada suatu titik aku melihat seorang ibu menangis
Menuntut keadilan terhadap anaknya yang tebunuh
Ku lihat, pejabat itu tidak menggubrisnya!

Oh negeri ku yang ku dambakan
Kau janjikan kedamaian dan kebahagiaan
Karna itu aku berlari mengejarnya
Namun semua semu!

Untuk apa ada regulasi di negara ini?
Untuk apa ada hak asasi manusia?
Untuk apa ada toleransi?
Untuk apa ada kesetaraan?
Untuk apa?

Apa aku salah bermimpi tentang kedamaian hidup ini?
Semua lebih kacau dari yang kubayangkan!
Aku lelah mengejar kedamaian
Aku lelah mengejar kebahagiaan
Semua hanya semu belaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun