Pada kelas tersebut terdapat peraturan, dimana jawaban soal selanjutnya adalah jawaban perhitungan sekarang ditambah jawaban soal sebelumnya. Peraturan ini dinamakan Hashing. Jadi Ketika soal kedua adalah 2+3=? Maka hasilnya adalah 2+3=5+3(soal sebelumnya) yang hasilnya adalah 8. Pada kasus tertentu untuk soal kedua Alfin, Adit, Danu menjawab 8 sedangkan Bagus dan Lutfi menjawab 5, maka jawaban yang diambil adalah jawaban mayoritas murid (Konsensus) yaitu adalah 8.
Maka akan sangat sulit jika ada pihak yang ingin berbuat curang dan memanipulasi jawaban pada blockchain. Karena selain harus memenuhi syarat konsensus yaitu 50%+1, dia juga harus mengganti jawaban-jawaban dari soal sebelumnya. Semakin banyak jawaban baru maka semakin banyak juga rentetan jawaban yang harus diubah. Karena kerumitan inilah yang membuat data di blockchain sangat sulit untuk diubah, bahkan hampir tidak mungkin (Immutable).
DApps
Setiap aplikasi yang dibangun di blockchain juga bersifat desentralisasi, atau biasa disebut Decentralized Application (DApps). Tidak seperti aplikasi konvesional saat ini seperti facebook, twitter, amazone, dan google yang memiliki server pusat untuk menyimpan data, DApps tidak memiliki server pusat, yang mana data pada DApps terdistribusi ke berbagai server pada jaringan blockchain.Â
DApps juga menjadi platform yang tidak memiliki otoritas pusat, dengan tujuan supaya tidak ada entitas tunggal yang bisa mengendalikan DApps seenaknya. Konsep ini bertolak belakang dengan platform-platform konvensional yang kontrolnya dipegang penuh oleh sebuah perusahaan. Beberapa keunggulan DApss lainnya adalah tidak ada iklan, tidak ada kebocoran data, dan tidak ada pembatasan akses.
Smart Contracts
Salah satu fitur pada teknologi blockchain yang menunjang proses transaksi adalah smart contracts. Salah satu pencetus smart contracts Nick Szabo mendefinisikan smart contracs sebagai protokol transaksi melalui komputer untuk mengeksekusi kontrak. Â Fitur smart contracts memungkin dua belah pihak bertransaksi tanpa melibatkan pihak ketiga.Â
Tidak hanya untuk crypto, smart contracts juga dapat digunakan untuk mencatat segala macam bentuk dokumen perjanjian atau kontrak, seperti simpan pinjam barang, perdagangan tanah, dan kontrak bisnis lainnya. Data transaksi atau kontrak akan disimpan dalam blockchain dan dieksekusi secara otomatis menggunakan smart contracts, sehingga dapat mencegah terjadinya manipulasi kontrak.
Sebagai contoh, Ketika kita ingin melakukan jual beli tanah pada jaringan blockchain, maka dibuatlah perjanjian A-Z yang disepakati oleh penjual dan pembeli menggunakan smart contracts. Perjanjian A-Z bisa dilihat oleh setiap orang pada jaringan blockchain untuk divalidasi, setelah seluruh perjanjian sudah tervalidasi maka protokol pada smart contracts akan melakukan proses pemindahan tangan secara otomatis, uang akan berpindah dari pembeli ke penjual dan hak kepemilikan tanah akan berpindah dari penjual ke pembeli. Ketika proses transaksi selesai maka data transaksi akan tersimpan selamanya pada blockchain dan tidak dapat diubah lagi.
Pada kasus diatas Smart contratcs pada blockchain menggantikan peran notaris di dunia nyata. Keuntungan lainnya dari fitur smart contracts ini adalah hak otonomi dimana kesepakatan dibuat langsung oleh si penjual dan pembeli, lalu proses transaksi yang cepat karena pada smart contracts terdapat sebuah kode yang dapat mengautomatisasi setiap proses transaksi, kemudian yang terakhir adalah hemat biaya karena tidak melibatkan pihak ketiga yang umumnya mengeluarkan biaya tambahan untuk memproses transaksi.
DeFi