Mohon tunggu...
Fikri Pratama
Fikri Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

PERENCANAAN WILAYAH KOTA UNEJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lumajang dan Pisang

22 Maret 2021   00:47 Diperbarui: 22 Maret 2021   01:14 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kabupaten Lumajang merupakan kabupaten yang berada di bawah kaki gunung Semeru. Kabupaten Lumajang juga sering disebut kota pisang. Hal ini wajar karena Kabupaten Lumajang merupakan daerah dengan keragaman plasma nutfah pisang. 

Di daerah ini terdapat 33 plasma nutfah pisang yang terdiri atas pisang sebagai buah meja dan pisang olahan (Prahardini,2016). Varietas unggulan yang ada di Kabupaten Lumajang yaitu pisang agung semeru sebagai pisang olahan dan pisang mas kirana sebagai pisang buah meja.

Pisang merupakan salah satu buah yang mudah ditemukan di Indonesia. Pisang merupakan buah bernama latin Musa acuminata, yang kaya akan gizi sehingga manfaatnya bagi kesehatan juga sangat beragam. 

Pisang mengandung banyak serat dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Banyak vitamin yang dikandung dalam pisang, seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin C, magnesium, tembaga, mangan, karbohidrat, protein dan kalium. Penelitian di Hypertension Institute, Amerika Serikat, menyatakan bahwa kalium berperan penting dalam mengelola tekanan darah yang sehat. 

Kalium membantu meredakan ketegangan pembuluh darah, yang menjadi penyebab tekanan darah meningkat. Kandungan serat dalam pisang juga membantu mengikis kolesterol jahat (LDL) sehingga turut menurunkan risiko stroke dan serangan jantung.

Sentra penghasil pisang di Indonesia terletak di beberapa Provinsi, yang dapat tumbuh di berbagai tempat namun Provinsi Jawa Timur merupakan penghasil Pisang terbesar kedua setelah Provinsi Lampung. Produksi pisang di Jawa Timur terus mengalami peningkatan setiap tahunnya pada periode 2014- 2018 dari sebesar 1.337.136 ton menjadi 2.059.922 ton dengan jumlah produksi rata-rata pertahun di Jawa Timur sebesar 1.770.479 ton (BPS 2018)

Untuk wilayah terbanyak penghasil pisang di Kabupaten Lumajang terletak di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pasrujambe dan Kecamatan Senduro. Dalam RTRW Kabupaten Lumajang tahun 2008-2028 pemerintah telah menetapkan kawasan strategis pengembangan ekonomi salah satunya terdapat di Kawasan Strategis Ekonomi Agropolitan Seroja dengan luas 25.061,28 ha. Kawasan ini memuat Kecamatan Pasrujambe dan Senduro dengan delapan desa, diantaranya Desa Kandangtepus, Desa Senduro, Desa Kandangan, Desa Burno, Desa Argosari, Desa Jambekumbu, Desa Pasrujambe, dan Desa Jambearum.

Potensi pisang yang ada di Kabupaten Lumajang sangat besar. Pisang-pisang dapat dimanfaatkan untuk segala keperluan manusia. Secara morfologi tanaman pisang terdiri dari daun, batang, bonggol, bunga pisang, dan buah pisang. Organ-organ tanaman ini sudah banyak dimanfaatkan, terutama yang paling sering dimanfaatkan yaitu buah pisang. 

Buah pisang dapat dikonsumsi secara langsung, dapat pula diolah menjadi berbagai jenis olahan makanan seperti kripik pisang, sale pisang, pisang goreng, dan lain-lain. Bahkan saat ini kulit pisang dapat dimanfaatkan. Baru-baru ini pebisnis lokal kulit pisang di Kabupaten Lumajang sudah menjalin kontrak dengan Kaesang untuk memasok 500 kg kulit pisang per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pisang di Lumajang yang sangat besar.

Sementara itu tantangan dalam pengembangan pisang adalah inovasi dan konsumen. Dengan tidak adanya inovasi-inovasi untuk pengolahan pisang maka tentu konsumen juga tidak akan meningkat dengan signifikan. Inovasi produk diperlukan untuk menambah pasar produksi pisang. Pemerintah setidaknya harus mendukung produksi pisang dari hulu ke hilir. Mulai dari persiapan pembibitan hingga pemasaran.

Pembangunan pusat oleh-oleh sekaligus pengolahan pisang dari petani-petani setempat dapat dijadikan opsi untuk mendapatkan keuntungan lebih terhadap potensi yang ada. Menggandeng para pengusaha lokal juga dapat memberikan keuntungan tersendiri. Pisang olahan akan lebih tinggi harganya daripada pisang yang masih berbentuk buah. Dengan diolah di wilayah sendiri dan dikeluarkan keluar sebagai barang jadi, maka ini akan menjadikan nilai tambah bagi perpisangan di daerah Lumajang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun