Mohon tunggu...
Fikri Nashrullah
Fikri Nashrullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Guru ngaji

Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI: Program Bimbingan Belajar sebagai Penguatan Materi pada Siswa-siswi SDN Sariwangi, Bandung Barat

5 Agustus 2021   07:39 Diperbarui: 5 Agustus 2021   07:47 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi covid-19 yang tak kunjung usai kini tak lagi sekadar tentang masalah kesehatan. Namun menjalar menjadi masalah sosial, ekonomi, pendidikan dan banyak bidang lain yang juga terpuruk akibat dari dampak merebaknya virus yang disinyalir datang dari kota Wuhan, China ini. 

Sudah hampir 2 tahun lamanya manusia berdampingan dengan virus ini. Bahkan di Indonesia kasus persebaran covid-19 ini sempat melambung tinggi selama beberapa pekan di bulan Juli 2021. Terhitung penambahan kasus baru tertinggi terjadi pada tanggal 16 Juli 2021 dimana terdapat 56.757 kasus baru dalam sehari. 

Oleh karena itu pemerintah dengan sigap melakukan gerakan pembatasan aktivitas masyarakat guna menekan angka penyebaran covid -19 ini dengan program PPKM Darurat (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di pulau Jawa dan Bali. Al hasil banyak sektor yang kian terpuruk, terutama dalam bidang ekonomi dan pendidikan.

Dengan diberlakukannya PPKM Darurat ini, pendidikan di Indonesia masih dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) dari sebelumnya yang sudah dicanangkan bahwa pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 akan dilaksanakan blended learning atau pertemuan campuran selang-seling antara siswa yang masuk dengan yang belajar di rumah oleh KEMENDIKBUD. 

Dengan pembelajaran jarak jauh ini siswa tidak perlu datang ke sekolah untuk dapat belajar. Dengan fasilitas yang seadanya siswa dan guru diharapkan dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah menggunakan gadget masing-masing. 

Namun perlu disayangkan, meski masih memiliki alternatif pembelajaran online ternyata masih banyak sekali permasalahan yang terjadi di lapangan. Diantaranya informasi tentang teknologi di masyarakat belum begitu pesat. Masih banyak orangtua bahkan guru yang masih gagap teknologi. 

Misalnya masih ada yang bingung cara menggunakan media telekomferens atau bingung memanfaatkan ruang kelas online yang disediakan platform Google, yaitu Google Classroom. 

Disisi sarana yang masih belum termanfaatkan dengan baik, permasalahan yang sering terjadi adalah tidak semua orang tua mampu membimbing anak untuk belajar di rumah. Diantara faktornya adalah orang tua harus bekerja sehingga tidak sempat untuk menemani putra puteri mereka untuk belajar di rumah. 

Melihat kondisi pendidikan yang demikian terpuruknya, anak-anak yang terlantar tidak belajar. Maka UPI dengan ribuan mahasiswa yang melaksanakan KKN berusaha membangun desa dalam bidang pendidikan dan ekonomi. 

Banyak program yang dicanangkan oleh para mahasiswa untuk membangun pendidikan di desa tempat tinggalnya masing-masing, mulai dari bimbingan parenting, pemberian tips belajar di rumah, memberikan pelatihan membuat media pembelajaran, memberikan rekomendasi games edukasi yang dapat membantu anak agar tidak bosan belajar, bimbingan belajar luring dengan memperhatikan protokol kesehatan, dan lain sebagainya.

Diantara program-program yang dicanangkan tersebut, saya melaksanakan program bimbingan belajar luring kepada seluruh siswa yang berada di sekitar tempat tinggal saya, tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan. Para siswa siswi berasal dari SDN Sariwangi, yang terdiri dari kelas 4 dan 5. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun