Emas berbalik naik terhadap dollar di hari ini Kamis (28/7) di Asia, hal ini terjadi akibat kebijakan Direktur Federal Reserve AS (Bank Sentral Amerika Serikat) Jerome Powell nemutuskan menaikkan suku bunga di masa depan kurang menarik bagi pasar.
Emas berjangka naik 0,93% menjadi $1.739,40 pada awal pembukaan pasar asia. Pergerakan Dollar menunjukkan berbalik arah terhadap emas, pola bearish mulai nampak terjadi pada mata uang AS tersebut.
Dirut The Fed, Jerome Powell tidak melakukan hal yang signifikan dalam menjinakkan inflasi saat memberikan keterangan konferensi persnya, Rabu (27/7).
Meskipun Federal Reserve AS telah menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 2,25-2,5% seperti yang diharapkan pasar.
"kenaikan suku bunga tak seperti biasanya, mungkin tepat pada pertemuan September nanti keputusan akhir akan ditentukan dari data ekonomi yang masuk," Kata Jerome dikutip dari Reuters.
"Powell membiarkan pintu sedikit terbuka untuk meninjau situasi suku bunga dan ini menandakan bahwa kita tidak akan melihat kenaikan suku bunga juga terjadi di tahun depan," analis EDF Man Capital Markets Edward Meir mengatakan kepada Reuters.
"Itu berarti menjatuhkan dolar dan menyebabkan dalam waktu dekat harga emas diperkirakan akan bergerak lebih tinggi dengan peluang bagus untuk menguji resistensi antara $1.780 hingga $1.800 selama bulan depan," Jelas Edward.
Pemantauan yang dilakukan oleh The Fed, Dollar bisa turun mendekati posisi terendah dalam dua bulan kedepan. Investor mengalihkan fokus mereka ke produk domestik bruto AS untuk kuartal kedua, hingga resesi secara teknis terjadi.
Di logam mulia lainnya, perak naik 2,76%. Platinum melonjak 0,33% sementara paladium naik 0,56%.