Mohon tunggu...
Fikri Firdaus
Fikri Firdaus Mohon Tunggu... Editor - TEK 54

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Alat Pemantauan Kebakaran Hutan dengan Teknologi Revolusi 4.0

26 Agustus 2019   07:45 Diperbarui: 26 Agustus 2019   07:46 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Indonesia memiliki hutan yang sangat luas dan menempati urutan ketiga sebagai hutan terluas di Dunia dengan hutan Tropis dan sumbangan hutan hujan Kalimantan dan Papua. 

Hal ini membuat Indonesia menyimpan banyak potensi energi mikrobiologi yang sangat diperlukan dunia. Enegi mikrobiologi berfungsi sebagai sumber energi di dunia dan hanya ditemukan di hutan hujan tropis.

Namun, Indonesia juga setiap tahunnya kehilangan lahan hutan yang disebabkan oleh kebakaran hutan yang disebabkan oleh alam dan juga manusia. Untuk mengatasi hal tersebut, teknologi revolosi 4.0 sebaiknya sudah dapat diterapkan pada hutan Indonesia. 

Salah satunya yaitu dengan memasang alat sensor untuk mendeteksi kebakaran hutan yang di pasang di tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kebakaran Hutan. Alat sensor kebakaran hutan ini nantinya memonitoring empat parameter diantaranya Suhu, Kelembapan, CO2 dan CO.

Pada alat pendeteksi kebakaran hutan ini tidak lupa pemasangan jaringan sensor nirkabel untuk penempatan sensor, jangkauan antena, penempatan panel surya di daerah hutan dan desain kontruksi untuk pemasangan sensor sungai. 

Jika alat sudah dipasang ditempat yang startegis, sensor secara efektif menangkap mengirim informasi yang diperlukan untuk memantau kualitas air, polusi udara, bahaya kebakaran hutan dan ancaman lain yang dapat dipantau oleh petugas Kehutanan.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun