Mohon tunggu...
Fikri
Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi S1 Universitas Airlangga

Saya suka berfoto.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Peran dan Tantangan Penerapan AI dalam Pembelajaran Kebudayaan: Memperkaya Pengetahuan dan Risiko yang Harus Diwaspadai

24 Mei 2023   18:03 Diperbarui: 24 Mei 2023   18:05 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Kebudayaan memiliki peran yang sangat penting dalam eksistensi manusia karena menjadi pondasi pembentukan dan kelangsungan peradaban. Keterkaitan antara manusia dan kebudayaan sangat erat karena manusia aktif terlibat dalam kehidupan sehari-hari untuk mempertahankan keberlangsungannya. Bangsa yang menghargai kebudayaannya dapat dikatakan sebagai bangsa yang besar. 

Oleh karena itu, pengembangan media yang mendukung penyampaian informasi dan proses pembelajaran tentang kebudayaan menjadi penting, terutama dalam membangkitkan minat dan memfasilitasi pemahaman generasi muda terhadap budaya Indonesia.

Pada saat ini, pembelajaran kebudayaan umumnya masih mengandalkan metode konvensional, seperti buku-buku pelajaran, seminar, pertunjukan, pameran, permainan, mata pelajaran, dan kegiatan lain yang fokus pada kebudayaan. 

Metode pembelajaran konvensional tersebut memiliki dampak yang signifikan dalam mempertahankan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pembelajaran dan pemahaman terhadap kebudayaan Indonesia. Namun, metode ini terbatas dalam jangkauan karena tidak semua pembelajar memiliki kesempatan untuk mengikuti proses pembelajaran tersebut. 

Kendala seperti ketersediaan pengajar, waktu dan lokasi pelaksanaan, biaya, jumlah peserta minimum dan maksimum, serta faktor lainnya, seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan para pembelajar.

Untuk mengatasi tantangan dalam pembelajaran kebudayaan, diperlukan sistem atau metode pembelajaran yang lebih fleksibel dengan mempertimbangkan berbagai aspek pendukung pembelajaran. Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam bentuk aplikasi chatbot sebagai sarana informasi dan pembelajaran kebudayaan Indonesia. 

Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan telah membawa dampak yang signifikan di berbagai sektor. Misalnya, di sektor transportasi, AI telah mewujudkan kendaraan otonom yang dapat dikemudikan secara virtual tanpa pengemudi. 

Di bidang kesehatan, AI telah membantu dalam diagnosis dan pencegahan penyakit serta wabah secara dini. AI juga dapat memantau kelaparan secara global dan membantu dalam deteksi dan respons terhadap ancaman serangan di sektor keamanan. Dalam bidang pertanian, AI dapat memberikan pemantauan dan prediksi kesehatan tanaman serta dampak lingkungan terhadap hasil panen. 

AI juga digunakan dalam sektor jasa keuangan untuk mendeteksi penipuan, menilai kelayakan kredit, dan meningkatkan layanan pelanggan. Dalam pemasaran dan periklanan, AI digunakan untuk menambang data perilaku konsumen dan menyajikan konten serta iklan yang personalisasi. Bahkan, di bidang hukum, terdapat pengadilan cerdas berbasis AI yang sedang diujicobakan dengan hakim berkecerdasan buatan.

Sejarah AI dimulai pada tahun 1956 di Dartmouth College, Amerika Serikat, dengan diadakannya sebuah konferensi yang membahas tentang AI. Konferensi tersebut dihadiri oleh sejumlah ilmuwan terkemuka seperti John McCarthy, Marvin Minsky, Claude Shannon, dan Nathaniel Rochester. Konferensi tersebut menjadi titik awal perkembangan AI sebagai disiplin ilmu tersendiri. 

Pada tahun 1960-an, AI mengalami perkembangan pesat dan banyak proyek besar yang didanai oleh pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar. Namun, pada akhir dekade 1960-an dan awal 1970-an, perkembangan AI mengalami stagnasi dan proyek-proyek besar mulai mengalami kegagalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun