Pada akhir tahun 2019, berawal  di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Muncul virus baru yang dinamankan SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19 (penyakit akibat virus corona 2019) dan pada Maret 2020 Virus Covid-19 telah menyebar ke berbagai Negara termasuk  Indonesia. Pandemi Virus Covid-19 ini membuat beberapa daerah di Indonesia melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan mengharuskan seluruh masyarakat di Indonesia menerapkan Protokol Kesehatan dengan memakai masker,mencuci tangan dan menjaga jarak. Pandemic Covid-19 sangat menggangu perekonomian di Indonesia termasuk sektor pertanian meskipun tidak melumpuhkan sektor pertanian  , tetapi ada beberapa kegiatan yang terhabambat akibat pandemi covid-19 .
Petani  sendiri memegang peranan yang amat penting dari keseluruhan perekonomian  Indonesia. Hal ini, ditunjukan dari banyak Masyrakat  atau tenaga kerja pada sektor pertanian.  pertanian merupakan basis besar perekonomian Indonesia. Bila saja sistem agribisnis ini bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah, maka kita bisa mandiri dalam hal pemenuhan bahan makanan penduduk.adapun Perhatian pemeritah termasuk dalam menunjang sektor pertanian di bidang riset dan teknologi yang sepadan.  kalau tidak ada perhatian besar dari  pemeritah, jangan harap sektor ini bisa berkembang seeperti di negara maju lain nya .
Dengan diterapkannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang disebabkan oleh virus covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap sektor ekonomi di Indonesia termasuk sektor pertanian yang mengalami kendala yang diakibatkan oleh virus covid-19.
Seperti yang kita tau kebanyakan  Petani di Indonesia berumur lebih dari 45 tahun dimana usia tersebut merupakan usia  yang rentan terhadap virus  Covid 19. Di sisi lain input pertanian seperti pupuk  yang 40% dan pestisida yang 70% bahan aktifnya bergantung pada import, stok yang ada hanya cukup untuk empat hingga enam bulan kedepan. Di sisi petani sendiri terjadi kebingungan terutama akses informasi yang tidak menentu yang membuat bingung.
Petani di desa juga  menghadapi tantangan mengakses pasar untuk menjual hasil panen mereka atau membeli bahan baku pertanian seperti pupuk, bibit  dan pestisida karena keterbatasan suplai dan transportasi. Rantai pasokan makanan adalah jaringan yang kompleks yang melibatkan produsen, konsumen, input pertanian dan perikanan, pemrosesan dan penyimpanan, transportasi dan pemasaran.
dampak Covid 19 tidak bisa dianggap remeh, karena sangat berdampak juga dalam sektor pertanian , Setidaknya ada 3 dampak  terhadap sektor pertanian :
1. Harga Pasar dan Pertanian,
 Dengan adanya PSBB(pembatasan sosial bersekala besar ) mebuat  konsumen akan kesulitan  dalam kegiatan transaksi jual beli termasuk petani yang akan mensupply hasil panen nya keluar kota sehingga akan mempengaruhi stabilitas supply dan demand barang dan jasa serta harga yang kemungkinan meningkat..
2. . Kesehatan Petani
 Petani adalah populasi relatif orang tua dibandingkan dengan pupulasi pekerja umum. Sensus penduduk 2017 menunjukan usia rata-rat petani hampir berusia 58 tahuan . Operator pertanian utama berusia 65 tahun ke atas 11,7%. Jika Covid 19 ini tidak terbendung hingga menembus petani dampaknya menimbulkan Kepanikan masyarakat bawah akan menambah keterpurukan produksi pangan.
3. Kerusakan Sumber Daya Pangan