Mohon tunggu...
Ishlahul Fikri
Ishlahul Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yakin Usaha Sampai

Langit Membumi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengembangan Maritim dan Bahari untuk Meningkatkan Perekonomian Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0

20 Juli 2019   09:26 Diperbarui: 20 Juli 2019   15:19 4270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

    ...."Nenek Moyangku Seorang Pelaut"....

Lantunan lagu yang sering kita dengarkan dari guru kita saat masih berada dibangku sekolah. 2/3 dari seluruh wilayah nusantara adalah lautan dan memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat berlimpah, layaknya surga bagi setiap pelaut dan nelayan di dunia ini. Tapi, kenyataanya itu tidak menghadirkan kesejahteraan dan kehidupan yang layak untuk nelayan dan masyarakat pesisir.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2014, lebih dari 22% penduduk miskin di Indonesia adalah masyarakat yang hidup di kawasan pesisir dan selama ini menjadi golongan yang terpinggirkan karena kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pembangunan yang lebih mengarah ke daratan. 

Disisi lain, adanya korelasi antara pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumber daya kelautan dan perikanan dengan kerusakan lingkungan dan ekosistem seperti hutan mangrove, padang lamun (Seagrass), rumput laut (Seaweed), dan terumbu karang. Hampir semua ekosistem di Indonesia terancam kelestariannya.

Kita bisa lihat sebuah ironi yang ditimbulkan bagi kita semua, sebuah negeri dengan kekayaan laut yang begitu berlimpah. Tapi, justru tidak bisa memberikan kesejahteraan bagi nelayan dan masyarakat pesisirnya. 

Oleh karena itu, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di sektor kelautan dan perikanan yang saat ini di jalankan pemerintah, diharapkan tepat sasaran melalui pengembangan kegiatan perekonomian masyarakat yang berbasis sumberdaya lokal, SDA, dan pengembangan usaha sesuai dengan kemampuan dan kebetuhan para nelayan. 

Pemerintah juga bisa membuat kebijakan-kebijakan baru seperti memfokuskan pembangunan di wilayah pesisir dan modernisasi alat-alat tangkap nelayan, hal ini diharapkan biasa menurunkan angka kemiskinan nelayan di Indonesia.

Ketiga, Sektor Pariwisata Bahari.

Keanekaragaman hayati laut yang tinggi, pesisir laut yang ideal dan strategis, serta iklim tropis yang hangat, bisa mengundang wisatawan untuk mengunjungi pariwisata bahari kita. 

Akan tetapi, wisata bahari di Indonesia hanya dapat menyumbangkan devisa negara sekitar 10 persen. Jumlah kalah jauh dibandiangkan negara-negara di ASEAN. 

Contohnya saja Malaysia, mereka bisa menyumbangkan 40 persen devisa negaranya 40 persen, padahal kekayaan laut kita dan destinasi wisata bahari kita jauh lebih banyak dari Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun