Mohon tunggu...
Fiki SyabanNugroho
Fiki SyabanNugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis ketika senggang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sedikit tentang Imam Syafi'i

7 Juni 2020   02:10 Diperbarui: 7 Juni 2020   02:06 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Imam Syafi'i adalah imam yang ketiga menurut susunan tarikh kelahiran. Beliau adalah pendukung terhadap ilmu hadits dan pembaharu dalam agama (mujaddid) pada abad kedua hijriah. Imam Syafi'i di lahirkan  di kota Gazzah dalam Palestina pada tahun 150 H, beliau lahir pada zaman Dinasti Bani Abbas, tepatnya pada zaman kekuasaan Abu Ja'far al-Mansur (137-150 H/754-774 M). Nama lengkap Imam Syafi'i adalah Muhammad ibn Idris al-'Abbas ibn Utsman ibn Syafi'i ibn al-Sa'ib ibn 'Ubaid ibn Abd Yazid ibn Hasyim ibn 'Abd al-Muthalib ibn 'Abd Manaf.
Pengembaraan Imam Syafi'i dalam menuntut ilmu kebeberapa daerah, seperti di Mekah beliau belajar hadits dan fiqh. Kemudian ketika umur beliau tiga belas  tahun beliau  mengembara  ke Madinah. Di Madinah beliau belajar dengan imam Malik hingga meninggal dunia. Setelah itu beliau melanjutkan pengembaraan ilmunya ke Irak beliau belajar fiqh dengan Muhammad ibn al-Hasan beraliran hanafi (murid Imam Abu Hanifah). Setelah selesai menunutut ilmu dari beberapa daerah tersebut "Imam Syafi'i kembali ke Mekah dengan membawa pengetahuan tentang fiqh Irak. Kemudian beliau mengajar di Masjidil Haram, ia mengajarkan fiqh dalam dua corak, yaitu  corak madinah dan corak Irak, beliau mengajar di Masjidil Haram selama 9 tahun".
Di samping itu, al-Syafi'i berguru kepada beberapa ulama selama tinggal di Yaman, Mekah dan Madinah. Lima diantara ulama Yaman yang menjadi guru Imam Syafi'i adalah (1) Mutharraf ibn Mazim, (2) Hisyam ibn Yusuf, (3) 'Umar ibn Abi Salmah, dan (4) Yahya ibn Hasan. Sedangkan guru Imam Syafi'i petama adalah Muslim Khalid Az Zinji, seorang ulama Mekah. Dengan pengembaraan menuntut ilmu, mengajar dan mengamalkan ilmunya ke beberapa daerah tersebut, maka beliau menjadi seorang ulama besar dan terkenal.
Didalam Ar-Risalah beliau menerangkan bahwa metode-metode ijtihad Tasyri' yang dipegangnya ialah:
Al-Qur'an menurut dzahirnya
As-Sunnah walaupun Ahad
Ijma'
Qiyas
Imam Syafi'i telah mengumpulkan antara thariqat ahlu Ra'yi (rasional) daengan Thariqat ahli Hadist. Lantaran itulah madzhabnya tidak terlalu cenderung pada salah satu thariqath keduanya sehingga madzhab beliau berada ada tengah-tengah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun